Dulunya taman anyelir dengan omzet Rp 7 miliar, kini disulap menjadi tempat wisata yang Instagramable - WisataHits
Jawa Timur

Dulunya taman anyelir dengan omzet Rp 7 miliar, kini disulap menjadi tempat wisata yang Instagramable

INDOZONE.ID – Wisata alam Watu Rumpuk cukup terkenal. Meski berada di desa terpencil, banyak wisatawan yang sampai ke Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk menikmati keindahan alamnya.

Tujuh tahun lalu, Watu Rumpuk hanyalah hamparan kebun anyelir. Setelah Anda memasuki tur ini, Anda akan melihat banyak tugu batu dan balok-balok besar. .

perjalananWisata Watu Rumpuk di Kabupaten Madiun (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

momen Kreator Tim Z, Pramita Kusumaningrum ke tempat Wisata Watu Rumpuk ramai pengunjung yang ingin berfoto dengan spot-spot yang instagramable. Ada juga taman yang indah dengan bunga berwarna-warni. Dataran seluas 3,5 hektar ini kini telah disulap menjadi taman bunga yang asri dan asri.

Warga yang rumahnya berada di perbatasan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo hanya mengandalkan cengkeh sebagai mata pencahariannya. Dulu penghasilannya banyak.

“Omzet petani kita per orang bisa mencapai Rp 7 miliar per tahun, Bu dulu. Makanya rumahnya cantik kan,” kata Kepala Desa Mendaki Nur Cholifah, Selasa (19/7.2022).

kerikilWisata Watu Rumpuk di Kabupaten Madiun (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Namun, dunia tampaknya runtuh. Pasalnya, tanaman anyelir warga setempat terjangkit virus tersebut sejak 2011 hingga 2015. Pelan tapi pasti, virus mematikan mata pencaharian masyarakat.

Nur Cholifah menambahkan, peristiwa itu merupakan ujian terbesar. Baik untuk warga maupun untuk dirinya sendiri, yang saat itu baru terpilih menjadi kepala desa.

kerikilWisata Watu Rumpuk di Kabupaten Madiun (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Tahun 2015 merupakan puncak dari bencana ini. Sebagian dari properti itu dijual, dan warga berbondong-bondong ke kantor desa. Mereka meminta solusi atau mata pencaharian alternatif bagi masyarakat Desa Mendak.

“Ayo Bu Lurah, cari kerja. Itu saja yang mereka minta. Saya harus memutar otak. Sekilas, itu hanya berkedip. Semua orang menolak. Sepertinya tidak mungkin. Desa kami sangat terpencil. Jauh di sana-sini. Betapa terpencilnya pariwisata itu tentang pariwisata,” jelasnya.

Menurutnya, pendekatan tersebut tidak berlangsung selama 1 hingga 3 bulan. Bahkan hingga 1 tahun, hingga 2016, paroki mendekat. Berikan gambaran dan harapan.

Hati mereka terbuka, mengubah hamparan kebun cengkeh mati menjadi kawasan wisata. Warga disalurkan melalui keahliannya.

kerikilWisata Watu Rumpuk di Kabupaten Madiun (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)

Bagi mereka yang dapat mengatur tur yang ditujukan untuk pariwisata. Mereka juga membuat produk UMKM. Juga menyerap tenaga kerja untuk menjaga pariwisata di Watu Rumpuk.

Setahun setelah masyarakat akhirnya mempercayainya, sejak 2016, pemetaan telah berakhir. Lokasi mana yang ingin Anda kembangkan terlebih dahulu? Semua poin memiliki potensi yang sangat besar bagi saya dan dapat dikembangkan. Setelah disepakati Watu Rumpuk akan diprioritaskan karena ada batunya juga.

“Sekarang pendapatannya tidak besar. Sebulan antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta. Yang jelas pendapatannya lebih banyak daripada tidak sama sekali,” pungkasnya.

Artikel menarik lainnya:

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung Z Pencipta dengan satu klik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: www.indozone.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button