Terhindar dari kasus Ciki Ngebul, Dinas Kesehatan Garut mengimbau masyarakat mencermati jajanan anak

PESAN PRIBADI – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut (Dinkes) mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk memantau jajanan anak.

Departemen kesehatan juga memperingatkan pemasok dan penjual makanan untuk tidak menggunakan terlalu banyak nitrogen. Hal ini untuk menghindari kejadian jajanan Cikbul atau Ciki Ngebul.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Garut Asep Surachman mengungkapkan, kasus keracunan akibat cikbul terjadi di beberapa daerah, khususnya di Provinsi Jawa Barat sebanyak 28 kasus, 24 kasus. diantaranya terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut yang Lebih Hits dan Romantis, Cocok untuk Kunjungan Malam Minggu

“Ketika seseorang dirujuk dan mereka memiliki gejala lain tetapi dapat diobati. Lalu ada 4 orang di Bekasi, salah satunya harus mendapat perawatan khusus,” kata Asep, Kamis, 12 Januari 2023 di Dinas Kesehatan Garut.

Ia mengatakan, belum ada kasus keracunan akibat jajanan viral di Garut sendiri.

Menurut Asep, Ciki Ngebul ini mengandung “asap es” di mana nitrogen bercampur dengan makanan sehingga menimbulkan efek asap yang menarik perhatian anak-anak dan remaja.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Garut yang Bisa Dimanfaatkan untuk Menghilangkan Stres. Nomor 5 Ada Bukit Teletubies

“Jelas, penggunaan zat nitrogen yang berlebihan dan tidak tepat ini mempengaruhi kesehatan manusia dan dapat merusak jaringan tubuh. Misalnya karena efek dinginnya,” ujarnya.

Menurut Asep, jika zat bernitrogen ini dimakan atau dikonsumsi oleh anak-anak atau individu akan menyebabkan tenggorokan dingin dan jika hal ini terjadi tentu akan merepotkan. Dan kemudian ada reaksi kaget tubuh terhadapnya.

Source: news.google.com