Temukan dunia di SD Musix ICP Ex-World Class | PWMU.CO - WisataHits
Jawa Timur

Temukan dunia di SD Musix ICP Ex-World Class | PWMU.CO

Temukan dunia di SD Musix ICP Ex-World Class |  PWMU.CO

Ibu Lisvie Cahill, penduduk asli Inggris, berkeliling dunia dan berinteraksi dengan Adam Uwais, siswa kelas 1 ICP di SD Musix di ICP Ex-World (Basirun/PWMU.CO)Ibu Lisvie Cahill, penduduk asli Inggris, berkeliling dunia dan berinteraksi dengan Adam Uwais, siswa kelas 1 ICP di SD Musix di ICP Ex-World (Basirun/PWMU.CO)

Jelajahi dunia di SD Musix ‘ICP Ex-World Class. menutupi BasirunKontributor PWMU.CO Surabaya

PWMU.CO – Siswa kelas 1 sampai 3 International Class Program (ICP). SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya menggelar ICP Ex-World (ICP on a world tour) pada Sabtu (14/1/2023).

Kegiatan ini mengajak siswa untuk berinteraksi langsung dengannya asli pembicara (sumber asing). Ini bertujuan untuk meningkatkan pengucapan bahasa Inggris.

Koordinator kelas ICP SD Musix, Anisa Herwati SPd, mengatakan sebenarnya tidak ada kegiatan belajar di SD Musix pada hari Sabtu karena sekolah memperkenalkan 5 hari belajar. Kecuali ada ekstrakurikuler robotika dan matematika.

“Tapi hari ini siswa ICP kelas 1-3 harus sekolah karena ada kegiatan ICP yang merambah dunia. Tujuannya agar anak-anak belajar bahasa Inggris secara langsung asliserta memahami pengucapan atau pengucapan bahasa Inggris dengan baik dan benar,” jelasnya.

Anisa, sapaan akrabnya, berkata: asli Hadir dalam kelas kali ini adalah Mrs. Livie Cahill dari Inggris. Kegiatan berlangsung di Ruang Akuarium Al-Qur’an lantai dua SD Musix.

Pukul 08.00 WIB para siswa kelas ICP sudah berkumpul dengan seragam merah dan abu-abu. Guru pendamping adalah Puspitawati SPd (Guru Kelas III), Aminah Dwi Putri Inas SPd (Guru Kelas I) dan Anisa Herwati SPd.

Jelajahi dunia dengan penduduk asli dari Inggris

Pukul 10.00 WIB, Ibu Livie Cahill datang dengan setelan jas hitam, kemeja kotak-kotak dan kerudung panjang menutupi kepalanya. Begitu memasuki ruangan Aquarum Al-Qur’an, beliau disambut dengan antusias oleh para siswa. Bahkan para siswa yang semula duduk rapi, ramai saling bertegur sapa dengan tamu yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Selamat datang Bu Livie!” teriak anak-anak yang bahagia.

Halo, senang bertemu kalian semua. Apa kabarnya hari ini? (Halo, senang bertemu dengan Anda. Bagaimana kabarmu hari ini?” jawab gadis berusia 25 tahun ini.

“Alhamdulillah, Aku baik-baik!” jawab anak-anak kompak.

Usai menyapa anak-anak, Ibu Livie Cahill menjelaskan dalam bahasa Inggris tujuan kedatangannya di SD Musix. Sesekali dia membetulkan cadarnya yang menggantung. Anak-anak memperhatikan dengan sungguh-sungguh, sesekali mendengarkan, dan sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan.

Pagi ini adalah tentang hobi. Gadis yang sudah 3 tahun tinggal di Denpasar Bali ini memulai materi pembelajaran dengan menunjukkan beberapa gambar di dua layar TV LED. Gambar yang ditampilkan antara lain gambar belanja, olah raga, wisata, memancing, dan lain-lain.

Kemudian siswa diajak bermain. Sebelum memulai, anak-anak diminta untuk meletakkan meja dan kursinya di pinggir kelas agar mereka dapat bergerak bebas. Di sini anak-anak bisa berinteraksi langsung asli. Puspitawati, guru ICP Kelas III di SD Musix, memimpin sesi tersebut permainan Ini.

“Anak-anak tolong berinteraksi langsung dengan Mbak Livie, dengan tertib tentunya tidak boleh membantah,” kata Puspita memberi instruksi.

Belajar itu menyenangkan

Siswa menggunakan kesempatan ini semaksimal mungkin. Ada yang menanyakan umur, asal negara, tempat tinggal, bahkan ada yang menyerahkan hadiah waffle.

Tanpa disadari, kegiatan ICP Ex-World berlangsung selama lebih dari dua jam. anak-anak juga asli puas dengan pelajaran hari ini. Bahkan gadis dengan sertifikat TEFL (Mengajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) yang terlihat lelah, maka kegiatan dihentikan.

Meskipun merasa lelah, Ms. Livie Cahill merasa puas karena siswa sangat aktif dan dapat menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya dengan baik dalam bahasa Inggris.

“Saya senang dengan anak-anak di sini, mereka sudah bisa berbahasa Inggris dengan baik,” aku Ms. Livie Cahill, menggunakan bahasa Indonesia dengan ragu-ragu.

co-editor Nely Izzatul editor

Mohammad Nurfatoni

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button