Tanah Surga Menjadi Desa Pancasila • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Tanah Surga Menjadi Desa Pancasila • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Dusun Surodadi, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang terkenal sebagai destinasi wisata negara Khayangan resmi menjadi Desa Pancasila. Kehidupan masyarakat di dusun tersebut dianggap rukun dan damai, meskipun ada sebagian dari mereka yang menganut agama selain Islam.

Kepala Desa Wonolelo Marpomo mengatakan masyarakat desanya selalu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dari segi agama maupun dari segi sosial dan budaya. Karena itu, ia dan masyarakat bertekad menggelar pencanangan desa Pancasila ini.

Ia berharap ulasan tentang Desa Pancasila di Desa Wonolelo dapat menjadi motivasi dan penyemangat bagi masyarakat desanya. “Apalagi bagaimana hidup kita terus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” ujarnya kemarin (22.8.) di sela-sela kegiatan.

Konon dalam kehidupan bermasyarakat pun masyarakat Dusun Surodadi selalu antusias dan memiliki rasa gotong royong yang cukup tinggi. Terbukti dengan terciptanya objek wisata Negeri Surga. Mereka bahu membahu untuk berkontribusi dalam pembangunan.

Kepala Dusun Surodadi Supri menambahkan, kerukunan dan toleransi beragama di dusunnya sangat tinggi. Jika diperhatikan ada dua tempat ibadah yang letaknya berdekatan. Yaitu Gereja Pantekosta dan Masjid An-Nur yang hanya berjarak 15 meter.

Meski kedua tempat ibadah itu berdampingan, namun masing-masing umatnya selalu hidup rukun, aman dan tidak pernah ada gesekan. Jumlah pemeluk Kristen dan Muslim di Dusun Surodadi kini hampir sama, yakni 33 KK Kristen dan 44 KK Muslim.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, pada 1 Juni lalu, Pemkab Magelang sekaligus mendirikan Desa Pancasila yang terletak di Dusun Ngapu, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman. Desa wonolelo manakah yang termasuk desa yang dideklarasikan?

Ia optimis, Deklarasi Kampung Pancasila akan menjadi contoh yang baik untuk hidup berdampingan dengan keberagaman. “Bila kita rukun semua bisa terwujud, sebaliknya kalau tidak rukun, toleransi kita tidak tinggi dan kita tidak bisa hidup berdampingan, maka apa yang kita perjuangkan tidak bisa terwujud,” ujarnya. .

Adi menambahkan jika berjalan beriringan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta terwujud kerukunan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Magelang, masyarakat akan rukun dan rukun.

Adi berharap melalui Desa Pancasila ini dapat menciptakan wadah untuk mempelajari nilai-nilai luhur Pancasila dan memajukan kerukunan meskipun berbeda agama dan budaya. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menyampaikan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. (ya/bah)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button