Taman bunga amarilis yang dulunya dianggap rumput liar kini menjadi tujuan wisata

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Taman bunga amarilis yang berada di kawasan Kalalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta kini menjadi destinasi wisata baru di kota pelajar tersebut.

Biasanya, taman bunga amarilis ini mekar pada akhir Oktober hingga awal November.

Baca Juga: Taman Bunga Amaryllis dari Yogyakarta Siap Mekar di Bulan Oktober

Saat bunga amarilis bermekaran, wisatawan dari berbagai kota, bahkan dari luar negeri, mengunjungi taman Sukadi untuk melihat indahnya bunga amarilis.

Sukadi, pemilik kebun bunga amarilis, mengaku pada 2002 ia hanya berusaha menyelamatkan tanaman yang dianggap gulma oleh masyarakat dan kemudian ditanam di sekitar rumahnya.

Hingga akhirnya taman bunga amarilis miliknya banyak dikunjungi orang dan dibeli dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Tentang Bunga Amaryllis Yang Belum Anda Ketahui

Shutterstock/Aditama_Bima ilustrasi bunga amarilis “Dari tahun 2003 sampai 2015, saya beli bibit dengan uang hasil jualan mainan,” kata Sukadi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Minggu (24/70222).

Selain itu, menurut Sukandi, uang itu juga akan digunakan untuk membeli umbi-umbian dari petani. Saat itu ia membeli dua ton benih.

Tahun 2014 bunga amarilis yang ditanamnya mulai tumbuh, tahun 2015 mekar bersamaan dan viral di media sosial karena diinjak pengunjung.

Sebelum amarilisnya mekar dan dikunjungi banyak orang, ia sempat mendapat hinaan dari beberapa orang.

Baca Juga: 4 Cara Merawat Bunga Chrysanthemum Agar Tumbuh Tumbuh dan Tetap Mekar

Saat itu, pada 15 November 2015, diadakan karnaval budaya di desanya. Ia dan beberapa warga membuat gundukan bunga amarilis. Di tengah jalan dia ditertawakan oleh beberapa orang.

Source: www.kompas.com