Sutiaji dukung pembangunan Kampung Koran Wijaya Kusuma | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Sutiaji dukung pembangunan Kampung Koran Wijaya Kusuma | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

Sutiaji dukung pembangunan Kampung Koran Wijaya Kusuma |  Berita Malang hari ini |  Malang Posco Media

Wali Kota Malang Sutiaji berkunjung ke Kampung Koran Wijaya Kusuma di Desa Polehan, Minggu (15/1). (MPM Abhi Wardhana)

MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Kota Malang patut berbangga karena ada satu lagi kampung bertema di Kota Malang yang berpotensi menjadi ikon wisata religi. Yakni kampung Koran Wijaya Kusuma. Desa yang terletak di kawasan Desa Polehan ini sedang mengembangkan program positif yang mengarah pada pendalaman ajaran Islam di kota Malang. Terutama pada generasi muda.

Hal itu diakui Wali Kota Malang Drs H Sutiaji pada Minggu (15/01) saat menyampaikan materi Pentingnya Belajar Al-Qur’an Untuk Kesejahteraan dan Ketahanan Warga Tabligh Akbar dan Tausiah Kelurahan Wijaya Kusuma Quran PPQ Nalun dihadiri Sekretariat Gedung Hamam Jl Kalimosodo I Kel Polehan Kota Miskin.
Kampung Quran Wijaya Kusuma yang berdiri Agustus 2022 lalu diketahui juga menjajaki kerjasama lintas sektor, lembaga pendidikan dan juga pondok pesantren untuk mencerminkan gerbang atau gerakan pembangunan.
“Tentu negara dan daerah harus hadir di sini. Inisiatif warga seperti ini harus didukung. Seperti dukungan infrastruktur dan sebagainya akan kita dukung karena tujuannya sangat bagus, bisa menjadi ikon wisata religi,” kata Sutiaji.
Sutiaji menjelaskan, berbagai program yang dijalankan perangkat desa membawa banyak manfaat positif. Seperti mengadakan hingga 70 kelas pengajian Al-Quran yang diisi oleh para pengajar dari Pesantren Tahsin dan Tahfidz Al-Quran Nailun Hamam.
Melaksanakan kegiatan pengajian rutin sampai dengan program Charity Soleh Exchange. Dan selama ini, katanya, semuanya dilakukan secara sukarela, dengan warga membantu diri mereka sendiri.
“Sebelumnya ada permintaan ke pengelola lingkungan untuk membangun semacam gerbang ikonik untuk membenahi jalan. Insya Allah masuk program (program kerja infrastruktur pemda, red),” kata Sutiaji.
Seiring dengan dukungan penuh dari pemerintah, Sutiaji mengimbau warga desa untuk konsisten dan terus bekerja mewujudkan potensi Kampung Quran seutuhnya. Seperti mengembangkan lebih banyak layanan keagamaan masyarakat, pendidikan Alquran untuk anak-anak dan lain-lain.
“Karena itu luar biasa. Siapa pun juga dapat menyumbang ke bekas Charity Exchange. Dan siapa saja boleh mengambilnya,” ujar orang pertama di Pemkot Malang ini merujuk pada program yang memungkinkan warga untuk mendonasikan apa saja (biasanya bahan makanan) yang akan ditempatkan di tempat yang tersedia dan setiap warga dapat mengambilnya tanpa dipungut biaya. biaya jika perlu.

Sutiaji juga memberikan ceramah kepada warga Kampung Quran kemarin. Dikatakannya, kenyamanan akan selalu datang kepada warga yang taat dan selalu mengingat Penciptanya. Dan hindari niat buruk.
Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Tahsin dan Tahfidz Al-Quran, Nailun Hamam M. Burhan, mengatakan pihaknya berniat membuka 150 kelas Al-Quran tahun depan. Dimana saat ini dibuka 70 kelas di Wijaya Kusuma Quran Village dan TPQ Binaan.
“Memang selama ini kami swadaya, kami perwakilan pengurus 3 masjid di sini, kami punya komitmen kuat untuk bisa mengembangkan ini. Terima kasih atas dukungan wali dan jajarannya,” kata Burhan.
Dia mengatakan beberapa kebutuhan seperti biaya operasional untuk kelas dan guru, pengelolaan lingkungan dan peraturan akses sangat diperlukan. Meskipun demikian, dia tidak pernah menyerah dalam batas-batas ini.
Juga ke depannya akan ada program yang akan direalisasikan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
“Ya ada usulan dan sempat komunikasi dengan pendidikan dan kebudayaan. Ingin berbagi ilmu dengan anak sekolah. Soal tamat SD, tujuannya bisa hafal minimal 5 juz,” ujar pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang.

Konsep ini dikembangkan dengan maksud menanamkan ilmu agama pada anak sejak dini. Rencananya program ini dapat berupa kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah. (ica/jon).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button