Sutiaji Balap Bakiak, Di Kota Batu Ramai Karnaval Budaya | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Sutiaji Balap Bakiak, Di Kota Batu Ramai Karnaval Budaya | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

MALANG POSCO MEDIA-Kegembiraan merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia tidak berhenti sampai di situ. Berbagai kelompok di sejumlah daerah menggelar kegiatan menarik lainnya pada Kamis (18/8).

Hal itu terlihat di Pemkot Malang dan warga Kota Punten Batu melakukan aktivitas menarik. Bukan sekedar hiburan, tapi memiliki sejumlah manfaat.

Di Pemkot Malang, PNS dan pegawai digabung menjadi satu kesatuan. Mereka mengikuti berbagai permainan tradisional di Stadion Gajayana.

Walikota Malang Drs. H. Sutiaji mengikuti salah satu lomba tradisional tersebut. Sutiaji mengikuti Lomba Balap Bakiak. Dia memimpin tim yang terdiri dari lima orang. Diantaranya Kepala Biro Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Nur Widianto, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Malang Dr. Handi Priyanto dan Kabag Pemerintahan Drs Fahmi Fauzan M.Si.

Sutiaji

Tim ini menarik perhatian. Karena hanya dua langkah jatuh Sutiaji dan timnya. “Piye iki rek, ayo bangun,” kata Sutiaji menyemangati anggota timnya.

Tim Sutiaji tertinggal jauh dari tim lain. Dalam perjalanan kembali ke garis start, tim Wali Kota Sutiaji kembali terjatuh. Kali ini, panitia membantu tim bangkit kembali.

Sontak, kemeriahan lomba Bakiak memicu banyak gelak tawa dari para penonton yang hadir.

“Ya, itu sangat menyenangkan, teman-teman ASN kami mengundang kami ke kompetisi tradisional 17 orang. Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Agar kita bisa bangkit kembali, agar kita bisa melaksanakan festival tradisional Agustus secara normal. Ini juga momen kebangkitan,” kata Sutiaji.

Selain lomba bakiak, ada juga banyak jenis lomba tradisional. Diantaranya Gobak Sodor, Egrang, Dagongan hingga sarung bola.

Peserta merupakan perwakilan dari seluruh perangkat daerah. Ada juga perwakilan dari BUMD. Instansi lain seperti perwakilan Kejaksaan Agung (Kejari) Malang, OJK hingga perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Drs Mulyono, koordinator acara lomba adat memperingati HUT RI Kota Malang menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk melanjutkan tradisi lomba tradisional pada 17 Agustus lalu.

Karena sebelumnya tidak bisa tetap hidup karena pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

“Kompetisi semacam ini bertujuan untuk memperingati 17 Agustus dan mempererat kerukunan dan kekompakan ASN di Kota Malang,” kata Mulyono.

Inspektur Kota Malang mengatakan, lomba tradisional akan dilanjutkan hari ini pada Jumat (19/8). Yakni final bagi pemenang di babak penyisihan. Hadiah-hadiah menarik telah disiapkan oleh panitia.

Mulyono mengatakan, setiap ASN di Kota Malang wajib bekerja di mana saja. Atau Work Form Everywhere (WFE).

Dengan cara ini, ASN harus bisa bekerja di mana saja meski bersaing di kompetisi Augustan. “Misalnya, jika Anda membutuhkan laptop, bawalah laptop. Sekarang bukan lagi WFO atau WFH. Tapi dimanapun kita bisa bekerja. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat akan lebih efektif,” jelasnya.
Sementara itu, ribuan warga di sepanjang Jalan Raya Punten Batu tumplex blek, Kamis (18/8). Mereka berdiri di pinggir jalan untuk menyaksikan para peserta pawai budaya dan wisata. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh pemerintah desa Punten.

Berbagai karya dipamerkan dalam karnaval yang diikuti delapan RW di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji itu. Mulai dari miniatur potensi yang ada di masing-masing daerah, melalui tarian dengan iringan musik, hingga parade pakaian dan kreasi daerah.

Salah satu peserta di Dusun Kungkuk, Yayuk Muri Wati mengatakan, tahun ini warga menunjukkan miniatur Dusun Kungkuk. Apalagi potensi pariwisata dan pertanian.

“Perwakilan dari Dusun Kungkuk menunjukkan jeruk mini dan juga miniatur desa wisata Kungkuk yang berada di lereng perbukitan. Lalu ada tanaman hias,” kata Yayuk kepada Malang Posco Media.

Kepala Desa Punten Hening Trisunu menyampaikan bahwa Karnaval Budaya dan Pariwisata Desa Punten tahun ini bertema “Bersama Budaya dan Pariwisata untuk Kebangkitan Ekonomi Bersama”.

“Tergantung topiknya, para peserta diminta untuk menunjukkan potensi yang ada di daerahnya. Tujuannya agar warga menyaksikan melihat potensi Desa Punten secara utuh. Ini juga tempat untuk doktor,” jelas Hening.

Dia berharap untuk kebangkitan ekonomi. Terutama di bidang pariwisata. “Dengan karnaval ini dipastikan akan terjadi peredaran uang. Baik untuk UKM dan tentunya kunjungan wisata. Selain itu diketahui biaya yang dikeluarkan peserta cukup tinggi mencapai puluhan juta rupiah,” jelasnya.

Di sisi lain, dengan adanya Karnaval Budaya Desa Punten, Hening menunjukkan bahwa dirinya mampu merangsang kreativitas masyarakat. Selain itu juga mengedepankan sikap gotong royong dan yang paling utama adalah merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. (ica/eri/van)

Ikuti juga berita dan info Malang hari ini tentang Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok kami

Source: malangposcomedia.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button