Sumenep Diakui UNESCO, Nusantara Usulkan Hari Keris - WisataHits
Jawa Timur

Sumenep Diakui UNESCO, Nusantara Usulkan Hari Keris

KABARMADURA.ID | SUMENEP – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization mengakui Sumenep sebagai penghasil keris bahkan sebagai pemilik terbesar.

Juga dikenal sebagai kota Keris, Sumenep terus mengungkapkan identitasnya untuk memelihara dan melestarikan warisan leluhur. Beberapa waktu lalu, tiga hari lalu, 14-16 Oktober 2022, Pemkab Sumenep menggelar Pameran Keris dalam rangka HUT Sumenep (Harjad) ke-753 di Labeng Mesem, Desa Pajagalan.

Saat ini, Kesatuan Nasional Pelestarian Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) menyambut baik dan memberikan perhatian khusus kepada Sumenep. Bahkan Senapati Nusantara akan memperjuangkan aspek ekonomi para empu keris.

Pameran Keris ini diikuti sekitar 150 peserta. Selain perajin lokal, ada juga perajin dari Malang, Surabaya, Jogjakarta, Solo dan Jakarta.

Sekjen Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto dan Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi langsung hadir dalam pameran keris yang bertemakan “Keris Sumenep Merajut Kebhinekaan Nusantara”.

Dalam kesempatan itu, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pihaknya sebagai wujud kegigihannya dalam melestarikan warisan leluhur berupa keris, terus melakukan kajian dan koordinasi dengan semua sektor agar keris ini menjadi salah satu peningkatan kemaslahatan masyarakat. .

“Kami telah melakukan kajian ilmiah berdasarkan pernyataan UNESCO, ini adalah bagian dari identitas budaya nusantara, jadi kami terus memperjuangkannya,” jelasnya.

Hasto mengatakan, koordinasi dan prosedur dilakukan dengan Sekretaris Negara dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sehingga ada sinyal positif, termasuk setting hari Schärenkeris.

Sebab, diakui atau tidak, lanjutnya, Sumenep menjadi salah satu lumbung pangan utama ekspor keris, mulai dari Malaysia, Brunei, dan lain-lain.

“Harapannya Hari Keris Nusantara dapat diterima pemerintah atas budaya Tosan Aji dalam waktu dekat, karena mengandung identitas pembangunan bangsa dari aspek filosofis,” kata Hasto.

Ia juga aktif mengapresiasi para empu atau pengrajin keris di Sumenep. Karena hingga saat ini mereka masih konsisten kreatif dan inovatif untuk membuat budaya Keris dikenal dunia.

“Pemeliharaan dan pelestarian kerajinan ini merupakan bentuk rasa syukur kepada leluhur yang mewarisi budaya Keris,” pungkas Sekjen DPP PDI-P.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan sedikitnya 12 keris Indonesia dan 69 keris Sumenep dipamerkan dalam pameran ini.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk membudayakan, melestarikan dan melestarikan warisan budaya keris sebagai pusaka asli Indonesia dan menjadikan Sumenep sebagai kota keris di Indonesia.

Bupati Ra Fauzi menambahkan, budaya melestarikan keris juga dapat mendongkrak perekonomian khususnya bagi para pengusaha dan penggemar keris atau pusaka lainnya.

“Keris ini merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Tapi yang paling penting jangan percaya keris, tapi harus dijaga bagaimanapun caranya,” kata suami Nia Kurnia Fauzi ini.

Pada tahun 2014, Sumenep diakui oleh UNESCO sebagai kabupaten dengan pengrajin keris terbanyak di dunia. Sebagai bentuk dukungan, Desa Aeng Tong-Tong dideklarasikan sebagai Desa Wisata Keris pada tahun 2018.

“Ada keistimewaan khusus yang terkandung dalam keris pusaka ini. Sehingga tidak hanya populer di kalangan lokal tetapi juga di tingkat internasional,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengatakan ada sekitar 20 kegiatan yang akan berlangsung dalam rangkaian perayaan Harjad Sumenep ke-753 itu.

“Pada momen ini, Harjad akan diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya. Salah satunya adalah pameran Keris ini,” ujarnya.

Wartawan: Imam Mahdi

Penerbit: Pastor Rahman

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button