Siswa dari SMP Negeri Surabaya yang mewakili Jawa Timur terpilih untuk mengikuti Ajang Putri Anak Indonesia - WisataHits
Jawa Timur

Siswa dari SMP Negeri Surabaya yang mewakili Jawa Timur terpilih untuk mengikuti Ajang Putri Anak Indonesia

Siswa dari SMP Negeri Surabaya yang mewakili Jawa Timur terpilih untuk mengikuti Ajang Putri Anak Indonesia

Surabaya (beritajatim.com) – Berawal dari orang tuanya yang memiliki hobi sejarah negara Indonesia dan seringnya berkunjung ke tempat wisata sejarah inilah yang membuat Leo Christian Afandi, orang tua Karina Aliya Afandi mencintai budaya Indonesia dan secara nasional terpilih sebagai Putri Anak Indonesia di Jakarta.

Siswa kelas satu Sekolah Elyon di Surabaya ini sebelumnya masuk dalam 5 besar dari 39 kontestan yang terpilih dalam kompetisi putri Indonesia yang mewakili Jawa Timur dan bersaing dengan provinsi lain.

“Jadi Karina masuk lima besar di ajang ini. Awalnya ada 39 kontestan, kemudian disaring menjadi 16 besar untuk masuk 5 besar dan menjadi juara atas prestasi dan usaha anaknya sendiri. Benar-benar otodidak, ia belajar berbicara di atas panggung dan menjelaskan materi yang disajikan. Selama ini dia hanya belajar public speaking dari salah satu gurunya yang bernama Vio,” kata Leo Christian Afandi, Senin (11/7/2022).

Leo menceritakan bahwa awal mula putri yang mengikuti ajang berbakat Indonesia ini tak lepas dari prestasinya sendiri, mendukung dan membimbingnya sebagai orang tua. Dengan mengenalkan budaya Indonesia kepada anak yang kini berusia 12 tahun.

Karena ia dan istrinya sangat menyukai wisata budaya, ia pun menginstruksikan sang anak untuk mempelajari setiap budaya yang ada di Indonesia, dan terbukti dengan pengenalan budaya khususnya di Jawa, sang putri pun berhasil terpilih, meski diakuinya di awalnya sang putri tidak memiliki satu Bakat di alam putri seperti ini.

“Dari anak putri Pariwisata Jawa Timur, kini menjadi putri anak budaya Indonesia. Saya tetap mendukung karena anak saya bertanggung jawab untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Kami keliling Jawa dan akhirnya ke Solo, kami mengenalkan tie-dye dan cara pembuatannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Karina Aliya Afandi mengaku sangat terkejut dengan penampilannya yang berhasil menorehkan prestasi sebelumnya sebagai Putri Anak Indonesia. Selain itu, bertajuk Putri Anak Budaya, yang memperkenalkan berbagai budaya Indonesia, tidak hanya pariwisata tetapi juga permainan tradisional.

Karina mengaku beruntung karena orang tuanya tidak hanya mengajarkan sejarah budaya Indonesia tetapi juga cara memainkan permainan tradisional.

Hal ini menjadi salah satu topik yang ia angkat dalam presentasinya di hadapan juri, dimana ia menjelaskan bagaimana cara memperkenalkan permainan tradisional yang saat ini sedang tergerus zaman akibat penggunaan gadget yang berlebihan.

“Untungnya, orang tua saya mengajarkan dan memperkenalkan sejarah budaya dan juga permainan tradisional. Selama ini anak-anak zaman sekarang jarang yang mengenal permainan tradisional. Ibu saya memberi tahu saya berbagai permainan tradisional seperti Engkle, Benteng dan Dakon karena saya juga sering bermain di sekolah. Mungkin salah satu kelebihannya adalah saya terpilih untuk menonjol dari yang lain,” kata Karina.

Saya berharap dengan cara ini saya dapat mengajak anak-anak di Indonesia untuk mencintai budaya yang telah tergerus oleh waktu. Indonesia memiliki keragaman budaya yang membanggakan. (Jalan/Ted)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button