Sepanjang 2022, Jumlah Kasus Perceraian di Kabupaten Karanganyar Sedikit Menurun – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Ilustrasi Perceraian. (Gambar: Freepik)
Solopos.com, KARANGANYAR — Selama tahun 2022, sebanyak 1.395 warga di Kabupaten Karanganyar akan berstatus baru berstatus janda atau duda. Angka tersebut berasal dari data kasus perceraian yang diputus Pengadilan Agama (PA) Karanganyar.
Dibandingkan tahun 2021, jumlah kasus perceraian sedikit menurun di tahun 2022. Pada 2021, PA mencatat ada 1.467 akta cerai yang diterbitkan.
PromosiMayoritas konsumen memilih Tokopedia sebagai e-commerce yang paling aman, terpercaya dan memuaskan
Panitera Pengadilan Agama Karanganyar Khoirul Anam mengatakan terjadi penurunan kasus perceraian sebanyak 72 kasus dibandingkan tahun 2021. Sebanyak 1.395 akta cerai yang diputus Pengadilan Agama Karanganyar tahun 2022 bersifat final, baik perkara cerai maupun cerai dalam sengketa.
Berbagai faktor menyebabkan pasangan bercerai. Dari Masalah Ekonomi hingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ada juga penipuan, kata Khoirul, Kamis (19/1/2023).
Ia mengatakan, rata-rata kasus perceraian di wilayah Soloraya sama, yakni mencapai 1.000 kasus di setiap wilayah. Pada Januari saja, PA Karanganyar menangani 61 kasus perceraian.
Tidak semua petisi perceraian berakhir dengan perceraian. Memang ada beberapa yang mengundurkan diri, namun jumlahnya relatif kecil dibandingkan mereka yang bertahan hingga palu perceraian menghantam mereka. Biasanya, pasangan yang pergi ke PA untuk bercerai telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan perkawinan.
“Jangka waktu penerbitan akta cerai tergantung dari pihak pemohon yang kooperatif,” ujarnya.
Untuk mempermudah prosesnya, pengguna jasa dapat mengakses layanan pengadilan agama melalui e-court. Selain itu, produk peradilan agama yang telah berkekuatan hukum tetap dapat diambil secara bebas restoran mobil.
“Isi dulu aplikasinya. Kapan Anda ingin mengumpulkan dokumen? Misalnya surat cerai, maka KK sudah lengkap [kartu keluarga] dan KTP [kartu tanda penduduk] yang telah disesuaikan dengan statusnya. Kami berkoordinasi dengan Kementerian Kependudukan dan Kantor Catatan Sipil untuk administrasi,” katanya.
Source: news.google.com
