Sempu, pulau indah yang tidak bisa dikunjungi - WisataHits
Jawa Timur

Sempu, pulau indah yang tidak bisa dikunjungi

JAKARTA – Kabupaten Malang di Jawa Timur yang sering menjadi tujuan wisata memang dikenal memiliki banyak keindahan bahari. Pulau Sempu adalah salah satunya.

Pulau kecil dekat tempat pelelangan ikan di Dusun Sendang Biru, Desa Tambak Rejo, Kec. Sumbermanjing Wetan, Cab.Arm.

Pantai dengan pasir putih dan pemandangan lanskap yang menawan akan membuat Anda betah berlama-lama. Pesonanya yang menggoda membuat banyak pelancong datang dan memutuskan untuk menginap (camp) di pulau ini.

Ya, pulau ini merupakan pulau tak berpenghuni yang juga tidak memiliki resort atau penginapan di sana. Untuk menuju Pulau Sempu, Anda harus menempuh perjalanan jauh dari Kota Malang melalui jalur laut. Tapi itu tidak menghentikan turis untuk datang ke pulau seluas 877 hektar ini.

Beberapa tahun lalu, Pulau Sempu ramai dikunjungi pengunjung yang mendirikan tenda di sepanjang pantai. Dari atas bukit, puluhan tenda warna-warni terlihat seperti desa yang berjejer.

Sayangnya, kondisi ini membuat Pulau Sempu menjadi kotor dan ekosistem di dalamnya terancam. Tidak lain adalah akibat dari sampah dan sisa makanan dari wisatawan, yang dapat mengubah pola makan hewan atau bahkan menyebabkan hewan tersebut mati keracunan.

Ancaman sampah ini tidak hanya di pesisir pantai, tapi juga di sepanjang jalan setapak menuju pantai. Untuk sampai ke pantai, pengunjung harus melintasi hutan pantai yang juga merupakan rumah bagi ratusan flora dan fauna.

Yang perlu diperhatikan adalah pulau ini sangat istimewa dan memiliki beberapa jenis ekosistem seperti hutan mangrove atau mangrove, hutan pantai dan hutan tropis.

Dikutip dari situs Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA Jatim) Jawa Timur, Pulau Sempu juga memiliki vegetasi alami yang tumbuh di seluruh wilayah pulau. Vegetasinya adalah Bendo, Quarter, Wadang dan Buchanania. Semua vegetasi masih tumbuh dengan baik.

Sedangkan vegetasi hutan pantai meliputi Baringtonia raceunosa, nyamplung, ketapang, kembang sepatu laut, dan pandan. Kemudian juga terdapat empat jenis vegetasi mangrove, yaitu dua jenis mangrove (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), Api-Api dan Tancang.

Fauna yang hidup di hutan ini adalah lutung jawa, kera hitam, kera abu-abu, babi hutan, kancil, kancil, raja udang, lele, kepiting, kelomang, kupu-kupu dan semut.

Kekayaan flora dan fauna di Pulau Sempu menyebabkan pulau ini ditetapkan sebagai cagar alam yang perlu dilindungi pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1928. Hal itu tertuang dalam Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie No. 69 dan No. 46 tanggal 15 Maret 1928.

Beberapa sumber menyebutkan, lonjakan jumlah pengunjung beberapa tahun lalu disinyalir karena promosi pariwisata di media sosial yang dilakukan oleh beberapa wisatawan yang pernah berkunjung ke Sempu.

Menanggapi hal tersebut, BBKSDA Jawa Timur mengeluarkan imbauan pada tahun 2017 untuk larangan mengunjungi Pulau Sempu sebagai objek atau situs wisata. Karena meskipun memiliki nilai wisata, Pulau Sempu telah ditetapkan sebagai cagar alam dan merupakan rumah bagi banyak flora dan fauna.

Pulau Sempu hanya boleh dikunjungi untuk tujuan penelitian, ilmiah dan pendidikan. Selama ini Pulau Sempu belum bisa dikunjungi untuk berwisata.

Source: www.validnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button