Selamat Ulang Tahun ke 266 Yogyakarta, Baca Sejarah Singkat Terbentuknya Kota Ini - WisataHits
Yogyakarta

Selamat Ulang Tahun ke 266 Yogyakarta, Baca Sejarah Singkat Terbentuknya Kota Ini

Menurut buku “Kisah Keraton Yogyakarta” karya Ki Sabdcarakatama, nama Kota Yogyakarta dulunya banyak disebut-sebut. Ada yang menyebutnya Ngayugyakarta Hadiningrat, Ngayogyakarta, Ayodya, Yogyakarta, Jogjakarta, Jogjakarta, Yoja, Djokya dan lain-lain.

Misteri penamaan ini belum terungkap secara pasti, namun diyakini bahwa penamaan ini dimaksudkan untuk menghormati situs sejarah Alas Banyan. Dalam “Babad Giyanti” karya Yosodipuro, mengikuti Perjanjian Giyanti, Sultan HB I dan tentaranya bergerak ke selatan dan membubarkan barisan di Parakan.

Sesampainya di Gunung Gamping, ia pun mensurvei kota masa depan di Hutan Beringin. Tempat yang diukur berada di dekat bangunan kuno yang dibangun oleh Sinuwun Amangkurat IV yang juga dikenal sebagai Gerjitawati.

Pada masa Paku Buwono I, Gerjitawati berganti nama menjadi Ayodya. Dalam buku “Peta Kamasurta” karya Sukendra Martha, nama Yogyakarta sebenarnya dicetuskan oleh paman buyut Sultan HB I, yaitu Paku Buana I atau Pangeran Puger, yang merupakan raja kedua Keraton Kartasura.

Kata Yogyakarta merupakan pergeseran dari pengucapan Ngayogyakarto, yang berasal dari kata “ngayogya” dan “karta”. Yogya berarti benar atau baik, sehingga dapat diartikan bahwa ngaogya berarti menuju cita-cita yang baik.

Sedangkan ‘karta’ berarti aman, sejahtera. Dapat diartikan bahwa Ngayogyakarta membawa kemakmuran bagi negara dan masyarakatnya.

Sumber lain mengatakan Yogyakarta berarti “Yogya” yang berarti “kertas”, yaitu Yogya yang makmur. Sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang kaya raya dan penting.

Banyak sumber lain yang juga menjelaskan arti nama Yogyakarta. Ada juga yang mengatakan bahwa nama Yogyakarta berasal dari nama (ibu) kota Sansekerta Ayodhya dalam epos Ramayana.

Dalam penggunaan sehari-hari, Yogyakarta biasanya diucapkan Jogja (karta) atau Ngayogyakarta (Jawa). Sebelum kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta sudah memiliki tradisi pemerintahan karena Yogyakarta adalah kesultanan termasuk Kadipaten Pakualaman.

Berasal dari pemerintahannya sendiri, daerah ini dikenal sebagai landschappen yang mengalahkan diri sendiri di era kolonial Hindia Belanda. Zelfbesturende landschappen merupakan self-governing government yaitu pemerintahan pribumi yang memperoleh otonominya sebagai hasil dari serangkaian perjanjian dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

(Resla Aknaita Chak)

Source: www.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button