Selama bertahun-tahun rusak parah dan tidak diperbaiki, penduduk setempat menyebut jalan ini Wisata Jeglongan Sewu - KUPASS - WisataHits
Yogyakarta

Selama bertahun-tahun rusak parah dan tidak diperbaiki, penduduk setempat menyebut jalan ini Wisata Jeglongan Sewu – KUPASS

Ponjong, (kupass.com) – Sejumlah spanduk peringatan bertebaran di jalan kecamatan di Padukuhan Susukan III, Desa Genjahan, Kapanewon Ponjong. Spanduk peringatan peringatan dipasang oleh penduduk setempat sebagai protes atas kerusakan jalan aspal, yang telah diabaikan pemerintah selama bertahun-tahun.

“Hati-hati, selamat datang di Wisata Seribu Dusun Jeglongan Susukan III,” salah satu isi spanduk terpampang mencolok di pinggir jalan.

Tak hanya itu, spanduk selanjutnya bertuliskan Alon Wae, We Rindik Neng Kene racer (Pelan-pelan, racer pelan di sini”. Warga sekitar juga menandai jalan sepanjang kurang lebih 700 meter yang berlubang dengan cat pilok putih.

Dusun Susukan III, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong Dewi mengatakan, ide memasang benner sebagai tanda protes warga datang dari seorang pemuda setempat. Ia juga menjelaskan, pekerjaan rehabilitasi aspal di jalan tersebut dilakukan sekitar 4 tahun lalu. Namun karena kualitasnya yang kurang baik, kondisi aspal akan cepat rusak parah dengan kondisi berlubang.

“Kualitas aspalnya buruk. Kami berharap dengan adanya protes ini dapat segera diperbaiki dengan aspal yang berkualitas baik sehingga permanen,” jelas Dewi, Sabtu (3/9/2022).

Tak hanya itu, menurut Dewi, lokasi kerusakan jalan tersebut memakan banyak korban. Pengemudi yang tidak terbiasa dengan medan karena rusak parah sering mengalami kecelakaan.

“Banyak yang kecelakaan di Jeglongan Sewu,” kata Dukuh.

Sementara itu, anggota Bamuskal Kalurahan Ponjong Slamet Triyono menjelaskan, jalan merupakan pintu gerbang penting yang digunakan warga untuk beraktivitas. Ia mengatakan, fasilitas infrastruktur yang memadai akan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

“Jika rusak parah, menjadi kendala bagi warga sekitar. Kami berharap suara kami didengar oleh pemerintah. Terserah dia mau ambil apa, setahu kami jalan itu akan segera diperbaiki,” ujarnya.

Ia juga heran, Wakil Bupati Gunungkidul dan Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul sendiri berasal dari Kapanewon Ponjong. Namun, Slamet mengkritisi pembangunan, terutama infrastruktur di daerah yang terkenal dengan persawahannya, dinilai sangat lambat.

“Ini hampir seperti di waktu-waktu tertentu. Banyak lubang mengerikan di jalan yang panjangnya sekitar 700 meter. Banyak interest group (pejabat) datang dari Ponjong, tapi akses jalan yang sangat penting rusak parah, kenapa dibiarkan begitu saja,” katanya.

Source: kupass.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button