Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa, tempat ini menyimpan puluhan lokomotif kereta uap tua - semua halaman - WisataHits
Jawa Tengah

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa, tempat ini menyimpan puluhan lokomotif kereta uap tua – semua halaman

Kereta wisata B 2502 di Museum Stasiun Ambarawa, Jawa Tengah.

Kereta wisata B 2502 di Museum Stasiun Ambarawa, Jawa Tengah.

Intisari-Online.com – Inilah kisah Museum Kereta Api Ambarawa, tempat yang kini menampung puluhan lokomotif uap tua dan berbagai koleksi sejarah lainnya.

Museum Kereta Api Ambarawa secara administratif terletak di Desa Panjang, Ambarawa, Semarang.

Terletak di ketinggian +474,40 meter, museum ini merupakan bagian dari wilayah operasional IV Semarang.

Museum ini dikelola oleh KAI Wisata bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Di Museum Kereta Api Ambarawa terdapat koleksi kereta api dari masa Hindia Belanda hingga sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi.

Beberapa koleksi aset sejarah perkeretaapian seperti 26 lokomotif uap, 4 lokomotif diesel, 5 kereta api dan 6 gerbong dari berbagai daerah.

Puluhan lokomotif uap tua abad ke-18 di museum ini sudah tidak berfungsi lagi.

Namun ada juga yang masih aktif, seperti lokomotif B 2502 yang digunakan sebagai kereta wisata pada jalur Stasiun Ambarawa menuju Bedono.

Inilah salah satu pengalaman menarik yang bisa didapatkan di Museum Kereta Api Ambarawa.

Pengunjung dapat menikmati wisata hubungan Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap dan kereta diesel bersejarah.

Baca Juga: “Kasim” Kerajaan Korea Bisa Hidup Lebih dari 100 Tahun, Itukah Rahasianya dan Ada Hubungannya dengan Kehidupan Ranjang?

Baca Juga: Nama Brigjen J Jadi Sorotan, Ternyata Kasus Pembunuhan Ferdy Sambo Bikin Heboh Media Asing dan Ungkap Beberapa Hal Ini

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa yang kini menjadi salah satu tempat wisata sejarah Indonesia juga patut untuk diketahui.

Museum ini awalnya sebuah stasiun bernama Willem Station, diresmikan pada 21 Mei 1873.

Stasiun Willem I dibangun oleh Nedherlandsch Indian Spoorweg Maatschappij (NISM).

Nama Willem I diambil dari nama benteng logistik dan barak militer Hindia Belanda – Benteng Willem I yang letaknya tidak jauh dari stasiun kereta api.

Masyarakat setempat selama ini menyebutnya Benteng Pendem (tersembunyi).

mulai kompas.comAmbarawa sendiri dipilih sebagai lokasi dibangunnya benteng tersebut karena letaknya yang strategis sebagai benteng pertahanan militer pasca Perang Diponegoro (1825-1830).

Ambarawa dapat digambarkan sebagai kota militer yang membantu kota garnisun Magelang dalam mengendalikan pedalaman.

“Pembangunan rel kereta api di Ambarawa sangat penting untuk pengerahan militer Hindia Belanda saat itu,” kata Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dan dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, kepada kompas.com .

Kota Ambarawa merupakan persimpangan jalan dari Semarang menuju Yogyakarta dan Surakarta.

Baca Juga: Selain HUT RI ke-77, Ini Rangkaian Peringatan Nasional Dalam Kalender Agustus 2022

Baca Juga: Meski Deolipa Yumara Disebut Menjijikkan, Ferdy Sambo Ternyata Pernah Menangis Di Depan Kombes Polri Saat Mengungkapkan Hal Ini

Pembangunan jaringan kereta api di Ambarawa oleh NISM sendiri merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin konsesi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).

Kemudian Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa) dibangun sebagai terminal.

Pada awal pengoperasiannya, stasiun Willem I digunakan sebagai sarana angkutan barang ekspor dan angkutan militer di Jawa Tengah.

Pada tahun 1976, stasiun ini dinonaktifkan oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu Supardjo Rustam untuk dijadikan museum kereta api.

Sementara itu, konversi stasiun menjadi museum merupakan upaya penyelamatan lokomotif uap.

Alasan lain memilih Ambarawa sebagai museum kereta api adalah karena kota ini memiliki latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Pertempuran Ambarawa.

Saat itu, Stasiun Ambarawa masih memiliki teknologi lama yang masih bisa beroperasi.

Begitulah kisah Museum Kereta Api Ambarawa, museum yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata Anda saat berkunjung ke Semarang.

Baca Juga: Patut Dibiarkan AS Gagap Setengah Mati Saat Orang Arab Dekati China Menunjukkan Bahwa Pentingnya Negara-Negara Arab Bagi AS

Baca Juga: Ferdy Sambo Akui Bohong Soal Kematian Brigjen J Berbeda dengan Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Legendaris Dijuluki Gus Dur dalam Humornya

Apakah Anda ingin gambaran lengkap tentang sejarah perkeretaapian Indonesia? Silahkan berbelanja koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

KONTEN IKLAN

Video Unggulan

Source: intisari.grid.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button