Seekor Bayi Kera Mati di Kandang Kebun Binatang Mini Bogor, Kini Tempat Wisata Ditutup – Pojoksatu.id - WisataHits
Jawa Barat

Seekor Bayi Kera Mati di Kandang Kebun Binatang Mini Bogor, Kini Tempat Wisata Ditutup – Pojoksatu.id

POJOKSATU.id, BOGOR – Setelah mengetahui dua bayi monyet mati dalam kandang, Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi Kebun Binatang Mini Bogor di Hotel Green Forest Pamoyanan Bogor, Kabupaten Bogor Selatan pada Jumat (16/12/2022).

Kembalinya Bima ke Kebun Binatang Mini Bogor untuk memastikan kronologi bayi kera yang baru saja mati di kandang diduga karena kelaparan.

Setibanya di sana, Bima dengan tegas mengatakan akan menutup sementara Kebun Binatang Mini Bogor karena viralnya video bayi kera yang mati di dalam kandang.

BACA JUGA: Dari Sidak ke Bogor Mini Zoo, Setelah Bayi Monyet Mati di Kandang, Bima Arya dan BKSDA Mendadak Kosong

“Saya minta jangan beroperasi dulu, kita stop dulu,” kata Bima Arya kepada wartawan.

Bima mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan saat Pemkot Bogor bersama BKSDA Jabar sedang melakukan kajian menyeluruh terkait kelayakan sistem dan perizinan lokasi tersebut.

“Bersama-sama kita akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kondisi di sini, jenis hewan apa, bagaimana kemudian dirawat dan bagaimana kondisinya,” katanya.

BACA JUGA : Bayi Monyet Gembira Meninggal di Kandang Kebun Binatang Mini Kota Bogor, Penjaga dan Polisi Bertanding

“Jadi kami akan mengecek semuanya secara keseluruhan dan apakah fasilitas di sini juga mampu melakukan pemeliharaan seperti itu,” lanjutnya.

Bima Arya justru mengaku dalam kunjungannya bahwa kondisi bayi kera di dalam kandang sudah mati, yang sempat viral di media sosial. sudah kosong. Pengelola mengaku membawa hewan-hewan tersebut kembali ke pasar Pramuka.

Namun, dia akan meminta tim untuk meninjau dan mengkonfirmasi hal tersebut. Misalnya kapan dikembalikan, siapa yang menerimanya dan dalam kondisi apa.

BACA JUGA: 5 Link Live Streaming Gratis Final Dunia Argentina vs Prancis 2022, Tentukan Pilihan Sendiri

“Jangan dibiarkan dalam keadaan jelek lalu dibeli dan dijual lagi, kasihan yang lain. Artinya cepat atau lambat ada bagian dari tim yang melakukan pengecekan atau penyidikan,” tegasnya.

Saat ditanya bagaimana jika hewan tersebut disembunyikan, mengingat sempat viral di media sosial, Bima Arya mengaku akan menyelidiki terlebih dahulu.

“Kita lihat dulu, kita telusuri dulu seperti apa, setelah itu kita pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.

Bima Arya meyakini penyebab kematian kedua kera tersebut belum diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan oleh manajer bervariasi.

“Awalnya dilaporkan karena berkelahi karena ada bukti ekornya terluka, tapi kemudian katanya ada kemungkinan kondisinya kurang bagus saat dibeli, ada juga informasi katanya karena cuaca ekstrim, itu harus jelas sekarang,” jelasnya.

“Kalau sakit banget perlu pengobatan, pengobatan apa itu, tapi sampai mati di kandang dan dilihat pengunjung, sampai menyebar, berarti pengawasannya tidak optimal,” lanjutnya.

Sayangnya, kedatangan Bima Arya yang kedua kali menimbulkan kecurigaan karena kandang sudah kosong.

“Loh, mana monyet yang lain itu?” tanya Bima kepada pengelola Kebun Binatang Mini Bogor.

Kepada Bima, pengelola Bogor Mini Zoo mengaku kandang kosong karena monyet yang sebelumnya ada sudah dikembalikan ke pedagang di pasar Pramuka Jakarta.

Jawaban pengelola sempat diragukan Bima karena melihat banyak monyet kecil di pepohonan di kawasan Kebun Binatang Mini Bogor.

Bima meminta tim multi-lembaga untuk menyelidiki kematian bayi monyet di kandang dan hilangnya primata, karena kandang masih berisi monyet sehari sebelumnya.

“Menurut pengelola, (monyet dalam kandang) dibawa kembali ke pasar Pramuka. Namun, dulu ada monyet liar di sini. Nah, jadi saya menelepon tim lebih awal untuk memastikan. Termasuk mengusut kembalinya Pasar Pramuka. Harus jelas kapan dikembalikan, siapa yang terima, kondisinya seperti apa,” kata Bima.

“Jangan biarkan tanah itu tidak bisa dijual lagi, kasihan. Ini bagian dari tim multi instansi (Pol PP, BKSDA, DKPP) untuk investigasi,” imbuhnya.

Tanggapan manajemen Kebun Binatang Mini Bogor juga dipertanyakan oleh Kepala Tim Evakuasi dan Identifikasi BKSDA Jabar, Dani Ramdhani.

Karena tidak mudah mengembalikan barang yang dibeli ke penjual di pasar gelap.

BKSDA menduga pihak pengelola Kebun Binatang Mini Bogor menyembunyikan sesuatu.

“Kami juga bingung ya karena manajemennya juga agak tertutup atau tertutup. Kemungkinan besar ya, indikasinya sudah tidak dijual lagi. Kejadian kemarin kok monyetnya langsung hilang katanya, langsung dijual kembali, dikembalikan lagi, nggak gampang kan,” kata Dani.

“Tidak ada (monyet di dalam kandang), pas saya lihat ada monyet di sini (menunjuk ke pohon bambu), diduga itu adalah monyet yang sebelumnya ada di dalam kandang. Masalahnya, kalau satwa itu sudah lama di sini, mereka akan tetap ada di sini saat dilepasliarkan, tidak mungkin mereka pergi jauh setelah dilepasliarkan,” imbuhnya.

Dani pun menyayangkan monyet yang sebelumnya berada di kandang kemudian dilepasliarkan ke alam liar di sekitar Kebun Binatang Mini Bogor.

(Adi Wirman)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button