SD Pilu Bandung Barat hanya memiliki 47 siswa dan 3 guru - WisataHits
Jawa Barat

SD Pilu Bandung Barat hanya memiliki 47 siswa dan 3 guru

Bandung Barat

SD Negeri 5 Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat sepi peminat. Pada tahun ajaran baru 2022, kelas satu dan dua sekolah tersebut bahkan tidak memiliki siswa.

Hal ini sudah terjadi selama dua tahun terakhir. Secara total, sekolah yang terletak di Desa Pengkolan, Desa Cikidang, Lembang ini hanya memiliki 47 siswa. Rinciannya 26 siswa kelas 6, 8 siswa kelas 5, 5 siswa kelas 4 dan 8 siswa kelas 3.

Keberadaan ponpes dan pesantren yang semakin menjamur di Lembang menjadi salah satu faktor penyebab putus sekolah. Kondisi ini diperparah dengan jarak sekolah yang cukup jauh dari pemukiman.

“Dulu banyak dari desa tetangga yang sekolah di sini, tapi sekarang sudah ada sekolah sendiri. Kemudian banyak juga pesantren dan sekolah swasta,” kata Heti Suryati, guru kelas di SD Negeri 5 Cikidang, kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Selain kurangnya minat, sekolah memiliki masalah lain, yaitu kurangnya guru. Di SD Negeri 5 Cikidang saat ini hanya ada tiga guru, dua guru tetap dan seorang penjaga sekolah yang diperbantukan sebagai guru kelas.

“Kita juga kekurangan guru karena di sini tidak ada PPPK, padahal ada kuota 5 orang. Belum lagi ibu-ibu yang akan pensiun,” kata Heti.

Kondisi memprihatinkan yang menimpa sekolah tersebut memunculkan wacana untuk menggabungkan SD Negeri 5 Cikidang dengan SD Negeri 1 Cikidang, namun dengan berbagai pertimbangan sebelum hal itu terwujud.

“Kemarin ada diskusi tentang mengakhiri masa kuliah untuk siswa kelas enam. Kemudian sisanya bisa digabung atau digabung dengan SDN 1 Cikidang karena sekolah tersebut sebenarnya kekurangan tempat,” kata Heti.

Sementara itu, Dadang A. Sapardan, Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Diskdik) Bandung Barat, membenarkan bahwa sekolah-sekolah di daerah tujuan wisata mengalami kekurangan siswa.

“Bahkan, selama dua tahun terakhir, terjadi kekurangan siswa karena berbagai alasan, dari terlalu banyak madrasah yang jauh. Kepala sekolah petahana juga mengatakan bahwa sekolahnya telah kehilangan kredibilitasnya di mata dinas intelijen negara,” kata Dadan.

Dadan mengatakan penggabungan atau peleburan sekolah dengan SDN 1 Cikidang yang jaraknya tidak terlalu jauh merupakan solusi yang paling realistis. Nantinya, gedung SDN 5 Cikidang masih bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.

“Mungkin bisa digunakan untuk kelas jauh siswa SDN 1 Cikidang, tapi ini masih dibahas. Kami ingin semua anak di daerah itu bisa sekolah,” kata Dadan.

(mso/mso)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button