Guru Sangkal Paksa Siswa Pakai Jilbab, Direktur SMAN 1 Banguntapan: Hanya Tutotrial

TEMPO.CO, Bantul – Kepala SMA Negeri 1 Banguntapan Bantul, Agung Istiyanto, membantah tudingan adanya seorang siswa yang dipaksa berhijab oleh oknum guru BK yang menyebabkan siswa tersebut depresi dan akhirnya pindah sekolah.

Agung menjelaskan hal tersebut usai menghadiri somasi kepada Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DI Yogyakarta yang berlangsung pada Senin, 1 Agustus dan berlangsung sejak pukul 13.00 hingga hampir pukul 17.00 WIB.

“Pada dasarnya sekolah kami tidak seperti di berita, kami juga tidak meminta jilbab,” kata Agung.

Agung berdalih, pihaknya sangat memahami aturan di sekolah umum yang tidak mewajibkan siswa muslim berjilbab.

“Jadi tudingan itu salah, tidak seperti itu (wajib memakai jilbab) karena sekolah kami sekolah negeri,” kata Agung.

Terkait informasi jilbab yang dipaksakan oleh oknum guru BK di SMAN 1 Banguntapan Bantul, Agung juga mengelak lagi. “Pertanyaan (informasi) tentang guru BK memakai jilbab untuk siswa hanya tutorial karena ketika siswa ditanya ‘Apakah Anda pernah memakai jilbab?’ lalu menjawab ‘tidak’,” kata Agung.

“Lalu gurunya menawarkan lagi, ‘Bagaimana kalau kita beri panduan cara memakai jilbab?’ Murid itu mengangguk,” katanya.

Guru BK, lanjut Agung, kemudian mencoba mencari contoh hijab di kamarnya. “Lalu guru itu berkata lagi, ‘Bagaimana kalau kita memberi contoh?’ Siswa menjawab tidak apa-apa, intinya siswa mengizinkan (diberikan tutorial),” kata Agung.

“Untuk pengenalan hijab, tentu kami tidak berani terlalu mentah-mentah,” tambah Agung.

Berikutnya: Sekolah tidak mengambil tindakan terhadap guru…

Source: nasional.tempo.co