Saya tidak sabar menunggu pembangunan jalur MRT Fatmawati-TMII
Tidak ada yang salah dengan pembangunan MRT Line 4 pada awalnya.
Oleh: Erik Purnama Putra, Jurnalis Republica
REPUBLIKA.CO.ID, PT MRT Jakarta telah merilis proyek rute fase 4 dari Fatmawati ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rute 12 kilometer terdiri dari 10 stasiun dengan jalur bawah tanah dan layar. Rute yang akan dilalui membentang di sepanjang Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jakarta Selatan) hingga mengarah ke Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sesuai proyeksi, rute dimulai dari Stasiun Fatmawati (eksisting), Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan dan TMII. Rute ini sangat strategis karena melewati kawasan perkantoran dan sejajar dengan jalan tol.
Jika terealisasi, MRT fase 4 akan semakin memudahkan mobilitas masyarakat di Jakarta Selatan dan sekitarnya menuju Depok, Bogor, dan Bekasi. Pasalnya, stasiun MRT Tanjung Barat akan terhubung dengan stasiun KRL Tanjung Barat. Agar penumpang yang datang dari arah Lebak Bulus, Bundaran HI dan Monas dan kota (jika Tahap 2 sudah beroperasi) segera beralih ke KRL Commuter Line ke Kota Depok, Cibinong di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Bahkan bagi yang ingin berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan, stasiun KA Warung Jati nantinya bisa terintegrasi dengan terminal Kementerian Pertanian yang kini melayani pengguna bus Transjakarta. Jika penumpang MRT Jakarta turun di Stasiun Warung Jati, mereka bisa pindah ke halte Kementerian Pertanian untuk melanjutkan perjalanan ke Ragunan yang hanya berjarak beberapa menit.
Belum lagi Fase 4 berakhir di stasiun TMII. Hal ini memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan wisata yang dicetuskan oleh Ibu Tien Suharto sebagai ide. Jika memang benar LRT Jabodebek sudah beroperasi dan akan terkoneksi dengan stasiun MRT TMII ke depan, wisatawan tidak perlu lagi mengandalkan kendaraan pribadi untuk menuju TMII. Karena selain layanan bus Transjakarta, penumpang bisa naik LRT Jabodebek dan MRT Jakarta dengan turun di stasiun TMII.
Kondisi ini tentunya akan membuat tempat wisata tersebut semakin ramai dikunjungi masyarakat berkat aksesibilitasnya yang mudah. Jika tarif angkutan umum tetap terjangkau, seperti yang terjadi sekarang di DKI Jakarta yaitu Rp 10.000 dengan waktu tempuh maksimal tiga jam, penumpang pasti akan lebih memilih angkutan umum daripada naik kendaraan pribadi.
Namun, realisasi tahap 4 menemui kendala yang cukup berarti. Kendala utama tentu saja adalah faktor pendanaan. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) tidak tinggal diam. Mereka menawarkan proyek tersebut kepada konsorsium Korea Selatan (Korea Selatan). Diperkirakan proyek MRT yang membentang di JORR I ini menelan biaya Rp 30 triliun, apalagi jika tidak dibangun.
Di sini orang harus menunggu lebih sabar. Selain Tahap 3 dengan jalur Balaraja-Cikarang sepanjang 87 km, belum ada kepastian kapan pembangunan fisik akan dimulai, juga belum ada informasi resmi dari PT MRT Jakarta apakah pembangunan angkutan umum tahap berbasis rel dapat dilakukan secara bersamaan. atau dalam satu maraton. Apakah mungkin untuk memulai pembangunan tahap 4 lebih awal jika tahap 3 belum jelas kapan pembangunan akan dilakukan? Untuk saat ini, pendanaan Tahap 3 yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, hingga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, juga belum jelas.
Sebagai pecinta angkutan umum, penulis berharap PT MRT Jakarta dapat mengambil keputusan yang lebih bijak. Jika fase 4 memang lebih menarik di mata investor dan ada konsorsium yang berminat mendanai, tak ada salahnya mengembangkan rute Fatmawati-TMII terlebih dahulu tanpa menunggu fase 3 terlebih dahulu. Karena saat fase 4 sudah beroperasi, mungkin bisa menjadi solusi bagi warga untuk pindah ke salah satu kawasan perkantoran, tempat wisata dan pemukiman padat penduduk di Jakarta Selatan.
Selain itu, kehadiran Fase 4 juga menciptakan integrasi langsung dengan bus Transjakarta, KRL Commuter Line, dan LRT Jabodebek. Dampaknya akan sangat kuat jika MRT benar-benar bisa melayani rute Fatmawati-TMII. Tak ada salahnya warga Jakarta selatan dan warga perbatasan Depok-Bogor tak sabar menunggu kedatangan MRT Fase 4.
Source: news.google.com