Berita bohong menerpa Pantai Pangandaran hingga memengaruhi kunjungan wisatawan
Pananadaran –
Pantai Pangandaran merupakan primadona wisata di Jawa Barat yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama di momen liburan. Namun, pada libur Natal kemarin, kunjungan wisatawan ke Pangandaran relatif sepi.
Watch Guntari, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, mengatakan libur Natal tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah kunjungan.
“Wisatawan yang kesepian masih dihantui rumor hoaks dan informasi mentah yang diterima masyarakat dari BMKG,” kata Watch usai rapat asesmen dengan operator hotel Pangandaran dan PHRI, Selasa (27/12/2022).
Ia mengatakan informasi di website BMKG menyebutkan akan terjadi cuaca ekstrim pada akhir tahun ini. “Memang keterangannya tentang situasi dan kondisi mengabarkan bahwa dia harus menjauhi pantai. Ini bisa menjadi persepsi. Entah itu berita biasa atau sekadar kewaspadaan saja,” ujarnya.
Selain itu, Watch menyebut minimnya kunjungan wisatawan karena banyaknya destinasi wisata baru di sejumlah daerah di Jabar.
Watch mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama, tidak hanya pemerintah, semua pelaku ekonomi harus terlibat.
“3 hari ke depan akan lebih gencar, kami akan memberikan update harian situasi di Pantai Pangandaran,” ujarnya.
“Saya yakin jika semua pelaku ekonomi, hotel, losmen, pedagang dan pemandu wisata memberikan imbal balik informasi yang positif. Ini pasti akan berdampak,” lanjut Watch.
Watch menyebut selama liburan Natal kemarin (23 Desember), jumlah wisatawan yang masuk hanya 5.663 orang. Pada Sabtu (24 Desember) tercatat 10.512 orang dan pada Minggu (25 Desember) jumlah kunjungan turun menjadi 3.596 orang.
Sedangkan jumlah kunjungan bisa mencapai 35.000 orang sehari pada akhir pekan biasa. Sedangkan pada momen libur lebaran mencapai 45.000 orang per hari.
“Kami tetap optimistis puncak kunjungan wisatawan akan tercapai pada awal tahun baru ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana mengatakan pengunjung hotel tidak terlalu banyak selama liburan Natal kali ini.
“Pengalaman selama ini kunjungan wisatawan memuncak saat perayaan tahun baru,” ujarnya.
Menurut Agus, ada perbedaan peningkatan okupansi hotel selama liburan Natal, namun tidak signifikan.
“Banyak yang booking untuk malam tahun baru, tapi banyak juga yang batal, sekitar 20 persen yang batal. Mungkin itu karena bencana yang sedang berlangsung,” katanya.
Meski demikian, Agus menyebut cuaca yang diprakirakan BMKG akhir tahun ini ekstrem. “Namun kehadiran wisatawan saat libur natal membawa angin segar. Karena mereka bisa menyampaikan Pangandaran aman,” ujarnya.
Agus menargetkan tingkat okupansi hotel Pangandaran menjadi 80% selama liburan Natal dan Tahun Baru di seluruh dunia, seperti 100% untuk hotel-hotel besar.
“Namun pencacahannya tidak hanya di pantai Pangandaran, ada juga pantai Batukaras, Karapyak dan Batuhiu. Kalau libur Natal hanya 30%, tidak jauh berbeda dengan libur umum pada umumnya,” ujarnya.
(mso/mso)
Source: news.google.com