Sandi terkesan dengan kawasan wisata warisan baru di Bandar Grissee - WisataHits
Jawa Timur

Sandi terkesan dengan kawasan wisata warisan baru di Bandar Grissee

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno terkesan dengan revitalisasi kawasan wisata heritage Bandar Grissee di Gresik, Jawa Timur, tanpa menghilangkan jejak sejarah.

“Kami sangat terkesan dengan dimulainya tur warisan kota tua Port Grissee. Saya sudah melihatnya dan itu sangat indah,” kata Menparekraf saat memberikan sambutan pada peresmian kawasan wisata heritage Bandar Grissee di Gresik, Jawa Timur, di Jakarta, Rabu.

Menurut Sandiaga, inisiatif ini akan memberikan dorongan ekonomi bagi warga setempat sehingga industri pariwisata dapat menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat.

Kawasan Wisata Peninggalan Bandar Grissee dulunya merupakan pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan pertama di Indonesia. Di kawasan ini terdapat makam Siti Fatimah Binti Maimun, makam tertua di Asia Tenggara.

Kawasan Wisata Peninggalan Banda Grissee terdiri dari empat desa yang berbeda dan masing-masing memiliki karakteristik uniknya sendiri. Keempat desa tersebut adalah Desa Kolonial, Desa Aborigin, Desa Pecinan dan Desa Arab.

Kampung kolonial memiliki bentuk bangunan khas Belanda, yang dapat dijadikan cagar budaya, kemudian kampung adat ini dihuni oleh penduduk asli Gresik.

Kampung Pecinan memiliki klenteng tertua di Indonesia yang menjadi cerita tersendiri bagi Kabupaten Gresik. Untuk perkampungan Arab, terdapat makam Syeh Maulana Malik Ibrahim yang diharapkan dapat melakukan reorientasi kawasan untuk mendorong pengembangan wisata religi.

“Wisata sejarah ini sangat menarik, merupakan atraksi yang sangat digemari. Di sini juga ada wisata religi yang menjiwai nilai-nilai luhur, dan kawasan ini bisa dijadikan sebagai kota heritage,” kata Sandiaga.

Bagi UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), kabupaten/kota yang mendapat predikat City of Heritage dapat memperkuat karakter suatu destinasi, membuka peluang bisnis dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga mengapresiasi kehadiran Festival Kota Tua Bandar Grissee yang merupakan salah satu rangkaian acara peresmian Kawasan Wisata Heritage Bandar Grissee.

Festival ini menampilkan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner dan kerajinan, serta pertunjukan musik dari musisi lokal Gresik.

“Saya mohon kepada Bupati dan Kadis (Kepala Dinas) untuk mengangkat Festival Kota Tua Bandar Grissee menjadi event nasional dengan memasukkannya ke dalam KEN (Kharisma Event Nusantara) sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gresik. Sehingga kita bisa melakukan kebangkitan ekonomi kita di Kabupaten Gresik,” ujarnya.

Baca Juga: Kode: Penataan Kawasan Labuan Bajo 2022 Selesai

Baca Juga: Kemenpar Umumkan Upaya Kesiapsiagaan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Reporter: M. Baqir Idrus Alatas
Penerbit : Budi Suyanto
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button