Ritual Talaga Manggung, Bupati Majalengka: Destinasi Wisata Budaya dan Religi - WisataHits
Jawa Barat

Ritual Talaga Manggung, Bupati Majalengka: Destinasi Wisata Budaya dan Religi

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat cukup bangga dengan kearifan lokal yang dimiliki dan masih dilestarikan di Museum Talaga Manggung di Wilayah Administratif Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka. Salah satunya adalah ritual Talaga Manggung.

Ritual yang rutin dilakukan setiap tahun ini mengundang masyarakat dari luar Majalengka, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang dan daerah lain yang mengetahui sejarah Talaga Manggung.

Peninggalan kerajaan Talaga Manggung yang masih terpelihara dengan baik dilestarikan dan dibersihkan pada prosesi “Nyiramkeun”. Tradisi atau kearifan lokal ini wajib dilakukan pada hari Senin bulan Syafar pada berzakat setiap tahun.

H. Karna Sobahi, Bupati Majalengka, mengatakan arak-arakan yang mengusung budaya dan kearifan lokal di Talaga Manggung harus dihormati dan dilestarikan. Mengingat potensi kunjungan wisata yang menarik ribuan orang, hal ini semakin memantapkan nama Majalengka.

“Ini destinasi wisata budaya dan destinasi wisata religi. Memiliki nilai sejarah. Kita juga bisa melihat bagaimana masyarakat dulu memiliki senjata api yang sampai saat ini masih terawat dengan baik,” ujarnya, Senin (12/9/2022).

Talaga-Gang-2.jpg

Bupati menambahkan, kearifan lokal yang ditampilkan dengan khusyuk dan menjunjung tinggi aturan lokal menghormati leluhur, serta suguhan kuliner lokal yang disajikan, membuat ritual tahunan Talaga Manggung ini lebih bermakna dan elegan, serta dengan orisinalitas lokal yang tak tertandingi.

“Ini adalah kearifan lokal yang sangat orisinal yang diterapkan secara konsisten. Wisatawan dari luar daerah juga berdatangan. Dalam hal ini Pemkab Majalengka mendukung dan mendukung tradisi yang mengutamakan keaslian tempat tersebut,” ujarnya.

Raden Teten, salah satu anggota keluarga besar Kerajaan Talaga Manggung, mengatakan bahwa tradisi Talaga Manggung telah dilakukan melalui ritual tahunan “Nyiramkeun” sejak lama. Peristiwa ini sudah berusia ratusan tahun.

“Warisan budaya berasal dari nenek moyang kita, yang kita pertahankan hingga saat ini. Acara adat ini tentunya membawa berkah keluarga besar kerajaan Talaga dengan adanya gereja. Sekaligus kita membangun persaudaraan dengan kerabat dari daerah lain, karena banyak juga yang dari luar Majalengka,” ujarnya.

Raden Teten menambahkan, kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di kawasan Talaga secara alami mengusung tema pelestarian benda cagar budaya Kerajaan Talaga Manggung.

Prosesi yang dianggap sakral untuk ritual “Nyiramkeun” ini terdiri dari mencuci pusaka dengan air. Air yang digunakan berasal dari sembilan mata air, atau Ci Nyusu dalam bahasa Sunda.

Talaga-Perform-3.jpg

“Proses pengambilan Ci Nyusu juga dilakukan oleh Kuncen tertentu. Wadah untuk menampung air juga menggunakan tempat penyimpanan khusus, yang harus terbuat dari bambu kuning,” katanya.

Sementara itu, seorang warga Majalengka, salah satunya Astuti, mengaku cukup bangga dengan tradisi lokal yang secara konsisten dilakukan setiap tahunnya. Ia sendiri bersyukur karena saat ini pandemi sudah mulai mereda.

“Dibandingkan dengan awal pandemi, jalannya acara dulu dibatasi oleh pengunjung. Alhamdulillah sekarang sudah normal kembali. Pengecer juga banyak yang jual keras karena produknya dibeli oleh pihak luar,” ujarnya.

Ari, seorang pedagang kopi di Museum Talaga Manggung, mengatakan hal yang sama. Dengan acara adat yang mendatangkan pengunjung dari luar daerah ke Talaga Manggung, ia ramai menerima konsumen yang meminta kopi.

“Para dealer tentu senang karena banyak yang membeli. Saya setuju acara budaya seperti ini di Talaga Manggung Kabupaten Majalengka harus terus dilestarikan dan dibina,” ujarnya.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button