Rencana Batasi Pembelian BBM Bersubsidi, SPBU Di Sukoharjo: Masih Bingung - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Rencana Batasi Pembelian BBM Bersubsidi, SPBU Di Sukoharjo: Masih Bingung – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Penggambaran pengisian bahan bakar minyak (BBM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rencana pembatasan pembelian pertalite dan bahan bakar solar (BBM) bersubsidi memang belum resmi dipesan ke SPBU di Kabupaten Sukoharjo.

“Pada dasarnya, kami tidak memiliki kekuatan untuk membatasi pembelian bahan bakar. Orang membeli dengan barcode bagi yang sudah mendaftar aplikasi MyPertamina. Tapi kami juga belum tahu persis aturannya seperti apa,” kata petugas SPBU di kawasan Sukoharjo yang enggan disebutkan namanya itu dalam rapat, Selasa (13/9 2022).

Promo Dukung BUMN Binaan UMKM Go Online, Tokopedia Registrasi 2.000 NIB

Dia mencatat, kebijakan penerapan barcode juga tidak berlaku di bidang SPBU. Karena pengecekan nomor kendaraan dilakukan langsung oleh kantor pusat. Hingga saat ini SPBU belum mendapatkan petunjuk teknis terkait pembatasan tersebut.

“Jika pendaftaran aplikasi, Anda [pemilik kendaraan roda empat] Daftar melalui aplikasi atau datang ke SPBU dengan registrar Anda sendiri. Nanti mereka mendapatkan barcode, sekarang barcode tersebut ditampilkan di tempat pembelian. Sejauh ini kami juga belum tahu persis berapa kuota maksimal BBM dari scan barcode,” jelasnya.

Baca juga: Blangko E-KTP di Sukoharjo Makin Tipis, Kartu Rusak Prioritas Cetak

Dia mengatakan politik masih membingungkan. Padahal, menurut dia, SPBU baru mengetahui kenaikan harga satu jam sebelum kenaikan pada 3 September 2022.

“Kami juga tahu dari media bahwa tidak ada informasi resmi sehari sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, petugas SPBU lainnya di Sukoharjo mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu aturan resmi terkait pembatasan tersebut.

Baca juga: Pendaftaran Subsidi Langsung Melalui MyPertamina Masih Berlangsung

“Sebenarnya kami juga takut memberi informasi, takut salah. Yang jelas kami masih menunggu aturan resminya. Kami tinggal melacak dan mengeksekusinya,” jelas pria yang enggan disebutkan namanya itu.

Sementara itu, pengendara roda empat asal Kartasura, Sukoharjo, kepada Abet Nego, 30 tahun, mengaku sudah mendaftarkan kendaraannya di aplikasi MyPertamina. Namun, tidak semua SPBU yang dia kunjungi melakukan pembelian barcode.

“Jika bulan ini masih aman [tidak menggunakan barcode] tapi bulan depan katanya harus pake barcode. Daerah Boyolali masih aman, Sukoharjo, daerah Kartasura juga aman, namun sebagian Klaten menggunakan barcode,” jelasnya kepada Solopos.comSelasa.

Baca Juga: Polisi Buka Peluang Identifikasi Tersangka Lain Kasus Penganiayaan di Pondok Gontor

Dikatakannya, selama ini dirinya tidak merasa terkendala saat membeli BBM. Menurut dia, beberapa pengendara yang mengisi BBM senilai Rp 150.000-200.000 di beberapa SPBU tetap akan dilayani.

Sementara itu, pengendara roda empat lainnya, Wahyu Kurniawati mengaku kaget karena baru mengetahui adanya larangan tersebut. Dia punya waktu untuk menemukan pompa bensin yang memberlakukan pembatasan. Saat itu ia mengisi BBM di Jogja dan dibatasi maksimal Rp 100.000 untuk membeli BBM jenis pertalit.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button