Mengenal Durian Pakis Rembang Yang Pohonnya Sudah Berusia Ratusan Tahun - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Mengenal Durian Pakis Rembang Yang Pohonnya Sudah Berusia Ratusan Tahun – Solopos.com

Mengenal Durian Pakis Rembang Yang Pohonnya Sudah Berusia Ratusan Tahun – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Sebatang pohon durian di Desa Pakis, Rembang, Jawa Tengah dikabarkan berusia 300 tahun. (rembangkab.go.id)

Solopos.com, REMBANG — Kabupaten Rembang di Jawa Tengah (Jawa Tengah) dikenal sebagai daerah penghasil buah Kawista. Namun ternyata Rembang juga berpotensi menghasilkan buah durian yang enak seperti yang ada di Desa Pakis, Kecamatan Sale.

Mengutip dari situs resmi pemerintah Kabupaten Rembang, daerah yang dikenal sebagai penghasil durian di Rembang adalah Desa Criwik di Kecamatan Pancur. Namun ternyata ada satu daerah yang menyandang motto BANGKIT. Daerah ini adalah Desa Pakis di Kecamatan Sale.

Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!

Namun durian dari Desa Pakis di Rembang ini tidak sepopuler durian dari Desa Criwik. Hal ini dikarenakan jumlah atau jumlah durian yang dihasilkan di desa ini tidak terlalu banyak.

Kepala Desa Pakis Sholikin mengatakan, desanya memiliki potensi durian yang saat ini rendah dari segi kuantitas atau kuantitas. Pohon durian di Pakis hanya ada sepuluh pohon tetapi usianya hampir 300 tahun.

Pos tunggal EMagz

“Menurut BPSB (Balai Pemantauan dan Sertifikasi Benih) Provinsi Jawa Tengah, mereka mengeceknya [pohon] Pakis durian hidup rata-rata 200-300 tahun. Pohon itu dipeluk oleh Tiyang Kaleh, pembawa pesan mujarab [pohonnya dipeluk orang dua itu tidak cukup itu masih ada, ” ujarnya dikutip dari laman rembangkab.go.id, Rabu (25/1/2023).

Dari potensi durian dan usia pohonnya yang berusia ratusan itu membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Pakis di Rembang memiliki wacana untuk mengembangkannya. Jika berhasil mengembangkan potensi ini harapannya bisa berdampak kepada kesejahteraan warga.

Dia mencontohkan pemilik pohon durian bernama Tomo. Satu pohon miliknya sekali panen mampu meraup uang sebesar Rp16 juta. “Itu Pak Tomo menjual 3 durian Rp100.000. Berarti kalau dikalkulasikan satu pohon bisa Rp16 juta. Bagaimana kalau kita kembangkan?” ujarnya.

Pohon Purba

Sementara ini karena jumlahnya terbatas, penjualan buah durian Pakis di Rembang ini biasanya dilakukan di lokasi atau di kebun. Pembeli biasanya langsung menuju ke Pakis atau menemui pemilik pohon durian.

“Biasanya pembeli langsung ke pohonnya, di sini itu yang terkenal Pak Saeri dan Pak Tomo yang punya pohon durian, itu yang umur pohonnya sudah purba atau tua,” imbuh Sholikin.

Interaktif Solopos

Lebih lanjut , Sholikin menuturkan keberadaan pohon durian ini bisa disinergikan dengan potensi wisata alam di desa seperti bukit Gading. “Jadi kita buat paket wisata, nanti selain berwisata muncak di atas bukit juga bisa melihat, makan durian, ” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menilai potensi durian Pakis ditambah dengan usia pohonnya yang hampir 300 tahun sangat menarik dan mampu menjadi magnet bagi wisatawan.

”Nanti dipublikasikan ada durian pohonnya 300 tahun di sini dan masih produktif, ini yang akan membuat orang penasaran. Nanti saya titip Kepala Dinaas Pariwisata pengembangan wisata di Pakis dikasih anggaran Rp50 juta sampai Rp100 juta untuk [tahun] 2024,” katanya.

iklan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button