PT Gagas Hadirkan CNG untuk Tingkatkan Pasokan Gas Bumi di Bali - WisataHits
Jawa Timur

PT Gagas Hadirkan CNG untuk Tingkatkan Pasokan Gas Bumi di Bali

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai sub-pemegangan gas Pertamina secara khusus berkomitmen untuk ekspansi gas bumi gas alam terkompresi (CNG).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga berupaya menjangkau sektor industri komersial yang belum tersentuh jaringan pipa gas di beberapa daerah, termasuk di Pulau Bali.

Upaya ini akan diwujudkan PGN melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) dengan memperkenalkan Gaslink untuk memperkuat distribusi gas. di luar pipa.

Sebagai langkah lanjutan, PT Gagas menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Kamis (18/9/2022) dengan PT Puri Saron yang bergerak di bidang perhotelan di Seminyak, Bali.

Penandatanganan dilakukan oleh Department Head of Patent Cooperation Treaty (PCT), Distribusi dan Operasi II, PT Gagas Heri Wibowo, dan pemilik PT Puri Saron I, Nyoman Henry Arie Suarthana.

Baca Juga: Pertamina Reorganisasi Board and Officers Menjadi Sub-Holding dan Anak Perusahaan

Dalam kesempatan itu, Presiden dan Direktur PT Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan, pihaknya sangat mendukung berbagai upaya tersebut Subholding gas grup Integrasi infrastruktur gas bumi di Indonesia, baik melalui infrastruktur perpipaan maupun non perpipaan.

Ia menilai penggunaan gas dalam bentuk CNG dan gas alam cair (LNG) adalah pilihan terbaik dalam distribusi khusus untuk area yang tidak tercakup oleh infrastruktur perpipaan.

“Pulau Bali adalah satu Memamerkan menjadi orang yang tepat pilot Proyek Pengembangan CNG ritel di Indonesia. Daerah ini juga bisa menjadi daerah percontohan untuk lingkungan hijaukata Hardiansyah dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Ia berharap peralihan dari gas ke CNG dapat membantu mengurangi impor dan subsidi energi pemerintah.

Karena tidak hanya CNG yang selalu tersedia dan efisien, tetapi juga dapat menjadi solusi pemenuhan energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Memasang Atap PLTS Dorong Masa Depan yang Lebih Hijau

Untuk distribusi awal, Hardiansyah mengatakan CNG Gaslink di Bali akan mendistribusikan hingga 3.000 meter kubik (m³) per bulan ke beberapa pelanggan di sektor perhotelan.

Sementara itu, kata dia, proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali diperkirakan mencapai 250.000 meter kubik per bulan pada tahap awal hingga akhir tahun 2022.

“Sejauh ini, Subholding gas grup juga telah memenuhi kebutuhan gas bumi di Bali melalui anak usahanya yaitu PT Pertagas Niaga,” tambah Hardiansyah.

PT Pertagas Niaga, kata dia, menyalurkan 5.000 m3 CNG per bulan. Kebutuhan ini diperkirakan akan terus meningkat.

Perusahaan gas ini juga mendistribusikan LNG melalui truk tangki ISO untuk industri perhotelan dari 20.000 hingga 23.000 m2 per bulan.

Baca juga: Kontrak Distribusi LNG ke EVU IV Cilacap Disepakati Selama 30 Tahun

Dari pendistribusian gas yang dimaksud Hardiansyah adalah sebagai berikut: Subholding gas grup dan perusahaan terkait saling bekerjasama untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi baik dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai moda transportasi gas.

“Ke depan, penguatan infrastruktur pipa gas bumi juga diharapkan segera terwujud,” ujarnya.

Hardiansyah mengungkapkan PGN sebagai sub-pemegangan gas Pertamina akan terus mengembangkan pasar CNG di wilayah Bali.

Pembangunan infrastruktur akan terus berjalan seiring dengan perkembangan pasar. Hal ini untuk memastikan keandalan distribusi CNG di pasar Bali.

Tak hanya itu, Hardiansyah mengatakan pihaknya juga akan mengembangkan sistem digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Baca Juga: Mahfud MD Resmikan Empat Mal Umum Daerah di Sulawesi Selatan

Kewajiban penyediaan energi gas bumi

Senada dengan PGN, Hardiansyah mengatakan PT Gagas akan terus memenuhi komitmennya untuk menyalurkan tenaga gas bumi di daerah baru seperti Bali.

Kedepannya, PT Gagas juga akan melakukan ekspansi ke daerah lain seperti Palembang dan Bangka, tambahnya.

“Sebagai destinasi pariwisata dan industri kreatif yang terkenal di dunia, penggunaan bahan bakar hijau dan mendukung program Langit Biru tentunya akan menjadi salah satu prioritas utama Bali,” kata Hardiansyah.

Untuk itu, lanjutnya, sub-pemegangan Gas kontemporer menawarkan pasokan energi alternatif yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Khususnya untuk industri pariwisata di Bali.

Hardiansyah mengatakan, penyaluran gas ke Bali direncanakan dengan mengambil sumur gas dari Jawa Timur (Jatim) menggunakan Gas Transport Module (GTM) kemudian mengirimkannya melalui jalur laut.

Baca Juga:Pertamina Temukan Sumur Gas di Pesisir Balikpapan

GTM yang tiba di depo atau hub transit Denpasar akan didistribusikan kemudian dengan tabung penghubung gas.

“Upaya PT Gagas untuk menembus pasar Bali merupakan salah satu upaya kami untuk memperkuat peran sub-pemegangan Gas dalam memperluas penggunaan gas bumi di daerah ini, yang telah dilakukan sebelumnya,” jelas Hardiansyah.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: money.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button