Proyek taman air dinilai lamban, walikota ancam wanprestasi - WisataHits
Jawa Tengah

Proyek taman air dinilai lamban, walikota ancam wanprestasi

RADARSOLO.ID – proyek taman air Taman air di negara eks Pondok Persada Bengawan ini dianggap lamban. Target penyelesaian untuk Desember tidak terpenuhi. Walikota mengancam akan berhenti bekerja dengan investor.

Proyek taman air ini merupakan kontrak bagi hasil antara Pemkot Surakarta dengan PT Artha Tirta Mulia pada awal tahun 2020. Kawasan seluas 7,4 hektar ini akan disulap menjadi destinasi wisata air baru di Kota Bengawan. Bahkan diprediksi bisa menjadi taman wisata air terbesar di Jawa Tengah. Investor setuju menanamkan modal hingga Rs.50 crore di HP 116 atau dikenal dengan bekas tanah Pondok Persada. Durasi kerja sama adalah 30 tahun.

Namun, persiapan yang telah dilakukan sejak awal tahun 2020 terus berjalan terobosan pada Juli 2020 tergolong lambat. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan kekecewaannya kepada investor saat berkunjung ke lokasi tersebut Mei lalu. Saat itu, investor menjanjikan pembangunan tahap pertama akan selesai pada Desember tahun ini. Sayangnya, proyek tersebut tampaknya tidak akan selesai pada akhir tahun 2022.

“Ini akan siap pada April 2023. Kemarin komitmennya Desember, April harus siap,” kata Gibran.

Gibran mengatakan tidak menutup kemungkinan pemerintah kota akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini ke depannya.

“Taman air ini adalah masalah pendanaan. Ini investornya. Kenapa tidak diganti, karena sudah setengah. Lha piye meneh investore nono. bisakah kamu selesaikan Ya seharusnya jika Tidak KSO (kerja sama operasional) bisa kita hentikan,” jelas walikota.

Pemprov DKI telah mendesak investor untuk segera menyelesaikan pembangunan teman air tersebut. Walikota siap mengambil sikap tegas jika investor tidak mampu memenuhi kontrak yang telah disepakati.

“Saya tidak memulainya, saya tidak mencari investor, itu pekerjaan saya selesai‘ kata Gibran. (ves/roti/bendungan)

RADARSOLO.ID – proyek taman air Taman air di negara eks Pondok Persada Bengawan ini dianggap lamban. Target penyelesaian untuk Desember tidak terpenuhi. Walikota mengancam akan berhenti bekerja dengan investor.

Proyek taman air ini merupakan kontrak bagi hasil antara Pemkot Surakarta dengan PT Artha Tirta Mulia pada awal tahun 2020. Kawasan seluas 7,4 hektar ini akan disulap menjadi destinasi wisata air baru di Kota Bengawan. Bahkan diprediksi bisa menjadi taman wisata air terbesar di Jawa Tengah. Investor setuju menanamkan modal hingga Rs.50 crore di HP 116 atau dikenal dengan bekas tanah Pondok Persada. Durasi kerja sama adalah 30 tahun.

Namun, persiapan yang telah dilakukan sejak awal tahun 2020 terus berjalan terobosan pada Juli 2020 tergolong lambat. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan kekecewaannya kepada investor saat berkunjung ke lokasi tersebut Mei lalu. Saat itu, investor menjanjikan pembangunan tahap pertama akan selesai pada Desember tahun ini. Sayangnya, proyek tersebut tampaknya tidak akan selesai pada akhir tahun 2022.

“Ini akan siap pada April 2023. Kemarin komitmennya Desember, April harus siap,” kata Gibran.

Gibran mengatakan tidak menutup kemungkinan pemerintah kota akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini ke depannya.

“Taman air ini adalah masalah pendanaan. Ini investornya. Kenapa tidak diganti, karena sudah setengah. Lha piye meneh investore nono. bisakah kamu selesaikan Ya seharusnya jika Tidak KSO (kerja sama operasional) bisa kita hentikan,” jelas walikota.

Pemprov DKI telah mendesak investor untuk segera menyelesaikan pembangunan teman air tersebut. Walikota siap mengambil sikap tegas jika investor tidak mampu memenuhi kontrak yang telah disepakati.

“Saya tidak memulainya, saya tidak mencari investor, itu pekerjaan saya selesai‘ kata Gibran. (ves/roti/bendungan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button