Press Tour III, Pariwisata Kabupaten Mojokerto sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat desa - WisataHits
Jawa Timur

Press Tour III, Pariwisata Kabupaten Mojokerto sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat desa

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Press Tour III melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto.

Total ada 3 objek wisata yang dibidik, yang omong-omong, merupakan desa-desa yang memiliki potensi wisata. Yakni, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, dan Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Tim media diajak untuk melihat, menikmati dan merasakan berbagai objek wisata menarik di Kabupaten Mojokerto.

“Dengan press tour ini, kami berharap dapat merilis kembali wisata, potensi wisata dan objek wisata sehingga dapat dipublikasikan dan dipublikasikan. hasilBisa meningkatkan kehadiran,” kata Ketua Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto kepada tim media, Rabu (27/7/2022).

Harapannya, kunjungan wisatawan lokal akan kembali normal setelah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Kunjungan wisatawan meningkat dan diharapkan kontribusi PAD dari sektor pariwisata bisa kembali normal,” ujarnya.

Terkait pembangunan infrastruktur digital di Kabupaten Mojokerto untuk sektor pariwisata, Pemkab telah menganggarkan untuk pembangunan jaringan di tempat-tempat wisata di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tujuannya untuk memberikan kemudahan akses internet di Kabupaten Mojokerto.

“Kabupaten Mojokerto tidak termasuk dalam kisaran 3T. Saat ini P-APBD yang dilakukan Kominfo sedang membangun jaringan, belum ada fiber, tapi wireless radio di 2 objek wisata di Kabupaten Mojokerto yaitu Air Panas Ubalan dan Wana Wisata Padusan,” pungkasnya.

Desa BeijingKecamatan Trowulan

Desa yang disebut-sebut sebagai Desa Wisata Majapahit ini merupakan desa wisata yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan titik sentral peninggalan sejarah Majapahit.

Ada berbagai objek wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya Candi Brahu. Menurut beberapa pendapat, Candi Brahu merupakan candi yang lebih tua dibandingkan dengan candi-candi di Trowulan. Bahkan lebih tua dari Kerajaan Majapahit.

Nama Brahu sendiri konon berasal dari kata “Wanaru” atau “Warahu” yang merupakan nama sebuah bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti tembaga “Alasantan” yang ditemukan sekitar 45 meter sebelah barat Candi Brahu.

Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atau tepatnya 9 September 939 M, atas perintah Raja Mpu Sindok dari zaman Mataram Kuno.

Objek wisata sejarah ini cocok untuk fotografi, bersantai, syuting bahkan sebagai latar prewedding.

Untuk menghabiskan semua tempat wisata di Bejijong, 1 hari sepertinya tidak cukup. Oleh karena itu, pemerintah desa Bejijong (Pemdes) melakukan penyesuaian berupa keluarga angkat. Setidaknya ada 50 keluarga angkat berupa bangunan rumah Majapahit.

Harga berlaku untuk masa inap keluarga angkat adalah Rp 180.000 dan Rp 280.000 khusus untuk Lotus Tourist House.

Dengan harga Rp 180.000, Anda sudah bisa mendapatkan fasilitas akomodasi berupa 2 kasur, 2 bantal, 1 selimut, 1 handuk dan 1 menu snack. Dengan harga Rp 280.000 kamu sudah bisa mendapatkan akomodasi di rumah wisata khusus Lotus keluarga waktu. Ada 3 tempat tidur, 1 kamar mandi, 6 bantal, 6 handuk, 1 sarapan dan lounge yang luas.

Pusat informasi bagi wisatawan yang akan mengunjunginya bisa mengunjungi Instagram @bejijongku.

Desa Tunjungan, Kecamatan Kemlagi

Village-Tunjungan.jpgEkowisata Waduk Tanjungan di Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu (27/7/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Desa yang terletak di timur laut Kecamatan Kemlagi ini memiliki daya tarik wisata yang menarik. Namanya Ekowisata Waduk Tunjungan. Menurut sejarah, waduk ini didirikan 40 tahun lalu, tepatnya tahun 1982.

Awalnya, waduk ini adalah semak belukar yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Pada tahun 1982, Desa Tanjungan mendapat hibah sebesar Rp 149 juta dari Bupati Mojokerto Dedy Fathurahman untuk pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air. Waduk ini berfungsi untuk mengairi sawah di sekitarnya.

Kemudian, pada 11 April 1983, waduk ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Alm. Soenandar Prijosoedarmo. Sejak diresmikan, waduk ini banyak dikunjungi wisatawan lokal.

Di seberang desa Tanjungan, Suparlik mengatakan, ekowisata waduk Tanjungan dikenal murah. Tiket masuk untuk dewasa hanya Rp 5.000 dan untuk anak-anak hanya Rp 2.500.

“Konsep kami menawarkan kepada pengunjung wisata yang murah, meriah dan nyaman, kalaupun ada pengunjung yang komplain karena penjual menaikkan harga, kami (penjual) langsung peringatkan,” katanya kepada awak media, Rabu (27 April). /2022).

Waduk ini memiliki berbagai fasilitas yang bisa dirasakan seperti tempat selfie, dermaga cinta, perahu air, taman bermain anak, gazebo, dan berbagai toko makanan dan minuman di sepanjang waduk. Tur ini memiliki kapasitas maksimum 1.000 pengunjung.

Dalam tahap pengembangan Ekowisata Waduk Tanjungan dikelola oleh BUMDes Tanjungan. Harapannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) untuk mendukung pemerintahan desa.

Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi

Village-Kemlagi-honey.jpgKepala Desa Kemlagi, Abd Wahab memanen madu asli dari petani lebah di Dusun Kemlagi Utara, Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu (27/7/2022) (Foto oleh Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Desa Kemlagi menjadi Desa Madu di Kabupaten Mojokerto. Desa madu ini berkembang setelah mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam program Desa Pemberdayaan.

Peternakan lebah ini dimulai pada tahun 2019. Kemudian Desa Kemlagi mendapat predikat Desa Mandiri. Untuk gelar ini, Pemprov Jatim memberikan hadiah Rp 100 juta untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat desa.

“Sebagian besar warga Desa Kemlagi beternak lebah,” kata Kepala Desa Kemlagi Abd Wahab.

Sejak tahun 2019 telah terjadi banyak pasang surut dalam konstruksi perlebahan. Dari belajar Situbondo hingga belajar melalui YouTube.

Nah, desa terakhir yang dikunjungi Press Tour III, memiliki merek produk lebah madu asli bernama Dynasty Madu. Dikemas dalam botol 600 gram dengan 3 varian. Produk ini juga memiliki P-IRT. Uniknya adalah kemasan Madu Kenyat.

**) Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button