Presiden Jokowi mengatakan 2023 akan menjadi tahun kelam bagi semua negara - WisataHits
Jawa Tengah

Presiden Jokowi mengatakan 2023 akan menjadi tahun kelam bagi semua negara

TEMPO.CO, jakarta – Presiden Jokowi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati mulai sekarang. Ia menjelaskan, tahun 2023 diperkirakan akan menjadi tahun yang kelam akibat krisis ekonomi, pangan, dan energi yang bersumber dari pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina.

Jokowi mengaku menerima prediksi tersebut setelah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF) dan para pemimpin G7.

“Dia bilang ‘Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit’, lalu bagaimana? ‘Tahun depan akan gelap Gabungan Purnawirawan TNI Angkatan Darat di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022.

Jokowi mengatakan telah menerima kabar dari Bank Dunia bahwa 66 negara akan runtuh karena kondisi ekonomi yang buruk. Jumlah tersebut, kata Jokowi, awalnya hanya 9 negara, kemudian bertambah 25 negara, 42 negara, menjadi 66 negara.

“Mereka menghitung secara detail apa yang membuat kami khawatir, kami benar-benar melihat dan sekarang 320 juta orang di dunia sudah mampu menderita kelaparan akut. Saya akan sampaikan,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi melambat di beberapa negara besar seperti Singapura, Eropa, Australia, dan Amerika. Namun, penurunan pendapatan masyarakat tersebut diimbangi oleh kenaikan harga komoditas dan inflasi.

Jokowi bahkan mengatakan bahwa situasi ekonomi global saat ini berada pada tahap yang mengerikan.

“Amerika yang biasanya barang atau inflasi naik 1 persen, hari ini 9,1 persen, bensin naik dua kali lipat, Eropa sama,” kata Jokowi.

Di Indonesia, Jokowi mengatakan pemerintah sedang berusaha mengendalikan harga BBM untuk mencegah inflasi. Namun, konsekuensi dari tindakan tersebut menyebabkan subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah membengkak.

“Anggaran subsidinya tidak kecil, Rp 502 triliun, tidak ada negara yang berani memberikan subsidi sebesar Indonesia,” kata Jokowi.

Jokowi terus mengangkat isu krisis pangan dan energi di berbagai forum. Sebelumnya, hal yang sama terungkap dalam pertemuan dengan sejumlah relawan yang telah mendukungnya di Pilpres 2019 dan 2024.

Terkait krisis pangan, Presiden Jokowi juga mendesak para menterinya untuk lebih menggalakkan produksi bahan pangan alternatif, termasuk sorgum. Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Jokowi telah meminta peta jalan untuk meningkatkan produksi sorgum.

Source: nasional.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button