Pesona danau purba di Sanghyang Heuleut gagal memikat wisatawan saat liburan sekolah
Laporan wartawan Tribun Jawa Barat Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT – Liburan sekolah masih belum mampu meningkatkan jumlah kunjungan ke objek wisata Sanghyang Heuleut di Desa Rachamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pasalnya, jumlah kunjungan ke objek wisata dengan danau purba yang indah dikelilingi tebing masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, meski mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa.
Pengelola lapangan objek wisata Sanghyang Heuleut, Agus Darmawan, mengatakan hanya 80 wisatawan yang datang setiap hari selama liburan sekolah, meningkat sekitar 30 persen dari hari biasa.
“Namun jumlah ini tidak signifikan, apalagi dibandingkan kunjungan sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 100 orang di hari biasa dan 300 orang di hari libur,” kata Agus saat dihubungi, Minggu (3/7/2022).
Menurutnya, setelah KBB menerapkan PPKM Level 1, pelonggaran aturan tersebut gagal memulihkan kondisi pariwisata di kawasan selatan Bandung Barat.
“Kami senang saat ini ada relaksasi PPKM level 1. Tapi dari sisi rekreasi, pelaku pariwisata belum sepenuhnya pulih,” kata Agus.
Baca Juga: Pria di Pemalang, Tangerang Selatan Ini Terganggu Suara Mobil dan Merusaknya Dengan Ketapel
Agus menduga tingginya pengunjung objek wisata Sanghyang Heuleut bukan karena dipengaruhi banyak faktor.
Faktor utama adalah kurangnya minat masyarakat, kurangnya iklan dan terakhir faktor cuaca buruk yang tidak bersahabat.
“Kami adalah wisata alam di luar, saat masih hujan, jadi mungkin ada pengaruhnya. Selain itu, kualitas air sering menjadi keruh,” katanya.
Baca Juga: Mahal, Harga Cabai di Petani Juga Naik Dua Kali Lipat Untuk Menutup Biaya Produksi
Seperti diketahui, Danau Sanghyang Haleut terbentuk dari letusan gunung api purba bernama Gunung Sunda. Letusan itu menciptakan tebing berbatu, cekungan itu dikeringkan oleh Sungai Citarum purba dan membentuk danau.
Source: jabar.tribunnews.com