Pesisir Barat Gunungkidul yang dulu terlupakan, kini menjadi primadona pengembangan pariwisata - WisataHits
Yogyakarta

Pesisir Barat Gunungkidul yang dulu terlupakan, kini menjadi primadona pengembangan pariwisata




Wonosari, (pidjar.com)— Gunungkidul memiliki pesona kawasan pantai yang begitu unik. Ombak pantai yang berpadu dengan bebatuan dan perbukitan kapur mengejutkan banyak turis mancanegara bahkan mancanegara. Tak heran jika jutaan wisatawan mengunjungi pantai selatan Bumi Handayani setiap tahunnya.

Jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai jutaan orang selama beberapa tahun terakhir, tentu membuat kawasan pesisir Gunungkidul dilirik dan diincar sejumlah investor. Bentang alam yang unik di suatu kawasan yang masih alami dan asri karena belum banyak dijamah manusia, menyebabkan para pemilik modal besar berkeinginan untuk mendirikan dan mengelola usaha baru, tentunya dengan konsep masing-masing yang menarik dan berbeda dari yang lain.

Seiring dengan maraknya wisata pantai selatan, banyak investor yang mulai menginvestasikan modalnya untuk pembangunan sejumlah tempat wisata pantai. Penasaran daerah mana saja yang saat ini sedang diincar investor untuk mengembangkan restoran, kafe, resort dengan konsep glamping dan lainnya? Pidjar.com akan sedikit bercerita tentang investasi dunia pariwisata yang mulai berkembang di Gunungkidul.

Misalnya, Kapanewon Panggang dan Purwosari, dua daerah di ujung barat Gunungkidul yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul, sama sekali tidak dianggap tidak memiliki potensi. Namun siapa sangka, 2 kawasan yang dulunya dianggap remeh ini ternyata memiliki daya tarik yang begitu kuat bagi investor berkat dibangunnya JJLS dan pesatnya perkembangan pariwisata di Gunungkidul.

Siapa sangka kini Kapanewon Panggang dan Purwosari begitu semarak, perkembangan pariwisata di kawasan pesisir meningkat drastis, dan aktivitas ekonomi masyarakat pun berubah. Kawasan ini begitu hidup berkat wisata pantai atas tebing yang menampilkan keindahan alam pantai selatan. Investor berbondong-bondong menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Misalnya di Kapanewon Panggang sudah banyak yang mulai beroperasi seperti HeHa Ocean View, Glass Terrace, Puncak Segoro dan sebagainya. Belum lagi pembangunan pelabuhan yang sangat besar saat ini dimulai di pantai Gesing, dan restoran modern juga berkembang di sekitar pantai ini.

“Siapa sangka Kapanewon Panggang ini tumbuh begitu pesat. Investor mulai mengembangkan kawasan ini di sini, apalagi pelabuhannya sudah selesai. Bahkan sebelum saya datang ke sini, sudah ada rencana untuk membangun taman safari di Desa Girisuko, meski sampai saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut,” kata Panewu Panggang Widiastuti.

Lalu di Kapanewon Purwosari tak kalah ramainya. Para investor besar tampaknya berebut kekuasaan dan persaingan konsep untuk membangun bisnisnya. Banyak resor dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya telah dibangun di kawasan Girijati dan sekitarnya. Ada satu hotel berbintang lima yaitu Queen Of The South, dan ada beberapa yang kini bermunculan seperti Watu Paris Resto yang menyuguhkan pemandangan dari atas tebing.

Selain itu juga menawarkan penginapan dengan konsep glamping, di bawahnya juga dibangun tempat-tempat wisata yang tak kalah menarik. Ada informasi bahwa Obelix juga akan melebarkan sayapnya di area ini.

Selain 2 Kapanewon di kawasan barat tersebut, kawasan lain yang mulai berkembang adalah Kapanewon Girisubo. Dampak pembangunan JJLS sangat luar biasa, salah satu koneksi akses termudah untuk Pacitan-Wonogiri dan Solo. Ada 2 kawasan pantai yang diincar investor untuk dibangun resort dan restoran.

“Dampak JJLS akan terasa nanti, ketika sudah terkoneksi menjadi lebih mudah dan cepat diakses dimana saja. Termasuk wisatawan, dalam dunia investasi ada dua yang mulai bermunculan, yakni kawasan Pantai Krokoh dan Jungwok. Di mana ada investor yang dibujuk untuk mengembangkan resort dengan konsepnya,” ujar Panewu Girisubo, Slamet Winarno.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gunungkidul Irawan Jatmiko mengungkapkan, investasi di Gunungkidul memang mengalami peningkatan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar di bidang pariwisata.

“Wisata Gunungkidul, khususnya pantai, memiliki magnet tersendiri bagi para investor tersebut. Mereka kebanyakan bergerak di sektor akomodasi karena tidak banyak akomodasi yang memenuhi standar,” kata Irawan Jatmiko.

Nilai investasinya juga sangat tinggi, karena target yang ditetapkan untuk tahun 2021 terlampaui. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga sangat berkomitmen untuk memudahkan investor mendapatkan pelayanan perijinan dll.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan potensi di Gunungkidul sangat luar biasa. Soal investasi, Pemkab Gunungkidul tak pernah melarang mendatangkan investor untuk memajukan Bumi Handayani. Beberapa upaya juga telah dilakukan untuk menarik minat para pemegang saham tersebut.

“Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi sesuai dengan visi dan misi di bidang investasi, pariwisata dan perekonomian nasional,” ujarnya.


Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button