Persiapan Lengkap, Tur Kya-Kya Chinatown dimulai pada Minggu malam
SURABAYA – Setelah persiapan lebih dari sebulan, Wisata Kya-Kya Pecinan di Jalan Kembang Jepun akhirnya hidup kembali. Kawasan kota tua dengan ratusan bangunan tua ini sering dikunjungi warga, meski statusnya masih dalam pengawasan.
Chinatown Kya-Kya Tour akan dibuka secara resmi pada Sabtu malam (9 Oktober) oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Sejumlah pejabat dari berbagai OPD hadir pada sidang tadi malam untuk menikmati nuansa malam Pecinan. Serta rating untuk peluncuran malam ini.
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan setiap hari ada lebih dari 60 UMKM melayani pengunjung. Nantinya, UMKM berganti setiap dua minggu sekali agar menu yang ditawarkan tidak membosankan pengunjung.
“Insya Allah aman dan siap berangkat Minggu malam jam 6 sore,” kata Yos. UMKM yang ada di Kya-Kya merupakan warga kawasan pabean gabungan dengan pedagang yang sudah memiliki pengalaman. “Tujuannya untuk menarik pengunjung,” lanjutnya.
Ia juga telah mendesain puluhan stand UMKM. Setiap stand memiliki tiga meja dengan 3-4 kursi. Jika hujan tiba-tiba, akan disediakan payung. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir untuk menikmati berbagai kuliner yang nikmat di sepanjang Kembang Jepun hingga Jalan Slompretan.
Surabaya Iman Krestian Maharhandono, Kepala Dinas Pembangunan Perumahan Rakyat dan Permukiman dan Kantor Pertanahan (DPRKPP), memastikan persiapan peluncuran malam ini sudah 100 persen selesai. Tadi malam timnya melakukan apa yang masih kurang, termasuk membersihkan jalanan.
“Semuanya sudah siap. Kami menginap malam ini (semalam, red.) dan menyelesaikan pembersihan lingkungan. Seperti ada endapan lumpur dari pembersihan saluran pembuangan, sedang dibersihkan,” kata Iman.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati menambahkan nantinya akan ada angkutan becak untuk melayani wisatawan. Pengunjung dapat menikmati rute destinasi wisata malam di kawasan Kya-Kya menuju kota tua.
“Jadi selain street food, ada juga seni yang kita pamerkan. Misalnya pertunjukan barongsai, Liang Liong dan musik China,” kata Wiwiek.
Salah satu pengunjung, Anita Kusuma, mengaku senang dengan dibukanya Kya-Kya di kawasan Kembang Jepun. Ia juga sudah mencoba jajanan dari pedagang kaki lima yang sudah mulai berjualan. Harganya masih terbilang terjangkau.
“Ya, menyeret telah dihidupkan kembali. Ada juga banyak bangunan tua bersejarah di sini. Cocok untuk pusat kuliner. Harganya juga terjangkau,” kata Anita.
Anita yang datang bersama sang kekasih juga mendedikasikan momen hidupnya untuk Kya-Kya dengan nuansa Chinatown yang kental. Lentera Cina dan ornamen naga meningkatkan suasana malam di daerah yang dikenal sebagai Handelstraat pada zaman Hindia Belanda. (RMT)
Source: radarsurabaya.jawapos.com
