PHRI Optimis Okupansi Hotel di Surabaya Capai 80 Persen
JawaPos.com- Okupansi hotel di Kota Surabaya jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah menembus 60 persen. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur menargetkan tingkat okupansi hingga 80 persen. Dalam hal kondisi, tidak ada perubahan situasi dan aturan baru.
Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono mengatakan okupansi hotel saat ini terus meningkat. Namun, hal ini dapat berubah sewaktu-waktu. Salah satu penyebabnya adalah bencana longsoran awan panas Semeru. Banyak pelancong dan tamu yang mengkhawatirkan kondisi ini. “Keadaan destinasi wisata saat ini juga berdampak,” katanya kemarin (12/5).
Menurutnya, banyak pengunjung yang panik. Padahal, lokasi Semeru jauh dari Surabaya dan sekitarnya. Terutama yang berasal dari luar pulau. Faktor berikutnya, perubahan aturan. Dikhawatirkan terjadi pengetatan seperti tahun sebelumnya. “Kalaupun pemanfaatannya sudah 60 persen, itu bisa berubah tergantung situasi,” ujarnya.
Namun, jika kondisinya tetap sama, okupansi bisa meningkat hingga di atas 80 persen. “Masing-masing hotel juga nanti mengadakan acara malam pergantian tahun,” imbuhnya.
PHRI Jatim mengimbau seluruh hotel memperhatikan kuota tamu untuk acara malam pergantian tahun. Dan hingga 80 persen dari kapasitas. ”Jangan biarkan keajaiban terjadi sementara. Karena efeknya akan terasa di kemudian hari. Apalagi saat terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kami berharap tidak ada gelombang Covid-19 lebih lanjut,” lanjutnya.
Sementara itu, Tatok Hariyanto, general manager Leedon Hotel & Suites Surabaya mengatakan, belakangan banyak tamu yang menanyakan tentang acara malam pergantian tahun. Beberapa opsi juga dibuat. Misalnya, para tamu dapat menerima pengembalian uang jika terjadi force majeure. Hal itu sebagai antisipasi jika pengetatan terus berlanjut. “Acara sudah ada, tapi kami ada ikatannya,” jelasnya.
Source: news.google.com
