Perlunya peran masyarakat dalam penanganan kasus COVID-19 - WisataHits
Yogyakarta

Perlunya peran masyarakat dalam penanganan kasus COVID-19

TEMPO.CO, jakarta – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menanyakan peran masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.

“Masyarakat harus terus berperan aktif dalam mencegah penyebaran COVID-19 karena pandemi belum berakhir. Kuncinya Prokes, vaksinasi dan penerapan pola hidup bersih dan sehat,” kata Deputi Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto.

jelas Agus saat ini Pandemi covid-19 tetap menjadi ancaman bagi sektor kesehatan, meskipun sudah mulai dikendalikan. “Ini karena mutasi virus terus terjadi, sehingga muncul varian baru yang harus diwaspadai,” desaknya.

Oleh karena itu, upaya pencegahan masih belum dilakukan dengan penguatan protokol kesehatan, vaksinasi dan kebiasaan hidup bersih dan sehat atau PHBS. Ketiganya sangat efektif menekan kasus COVID-19.

“Virus ini bermutasi sangat cepat, mudah menular dari orang ke orang. Oleh karena itu, kita juga harus bisa melakukan tindakan preventif secara cepat agar virus tersebut tidak menyebar lebih jauh lagi,” jelasnya.

Ia menambahkan, protokol kesehatan, vaksinasi, dan PHBS akan memutus mata rantai penularan dan perkembangan virus tersebut. “Virus berkembang ketika dapat hidup dan berpindah di antara banyak orang. Tetapi ketika orang mempersenjatai diri dengan vaksinasi dan telah mencapai kekebalan kelompok, itu dapat mengurangi potensi penyebaran virus,” katanya.

Kemenko PMK juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai munculnya mutasi virus yang diperkirakan akan terjadi pada awal 2023. Mutasi virus akan muncul awal tahun depan,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi munculnya mutasi virus yang diperkirakan akan terjadi pada tiga bulan pertama tahun 2023.

“Pasti ada varian baru, pasti ada varian baru karena kasus konfirmasi tinggi ini, Indonesia harus siap,” kata Budi.

Dia mengatakan, alasan Indonesia perlu mulai bersiap lagi adalah karena situasi global, terutama di Jepang, sejumlah negara Eropa dan Amerika, akan segera mencapai puncaknya. kasus virus corona yang cukup signifikan.

Baca juga: Waspada varian baru Covid-19 yang terus bermunculan

Source: gaya.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button