Pengusaha muda ini memajukan tanah kelahirannya dan mengembangkan kawasan wisata pertanian Eptilu - WisataHits
Jawa Barat

Pengusaha muda ini memajukan tanah kelahirannya dan mengembangkan kawasan wisata pertanian Eptilu

Apa yang pertama kali dipikirkan Genhype saat menyebut nama kota Garut? Pasti banyak orang yang memikirkan tentang Dodol. Ya, Garut memang terkenal dengan dodolnya yang tangguh dan asli, bahkan dodol Garut sering diburu oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.

Padahal, selain Dodol, Garut juga memiliki potensi tanaman jeruk dengan aroma yang khas dan rasa yang sedikit asam manis. Ada berbagai jenis jeruk di Garut, seperti jeruk Siem, jeruk keprok, jeruk Konde hingga jeruk Priangan.

Nah, potensi jeruk di Garut itu kemudian dimaksimalkan oleh seorang pemuda bernama Reza Fahireza. Pria lulusan IPB ini mengaku memulai bisnis karena melihat banyak orang yang sebelumnya mengidentikkan Garut dengan orang dungu dan jaket kulit. Padahal, tanah kelahirannya juga memiliki potensi agrowisata yang belum tergarap.

Berbelok dari keadaan tersebut, setelah lulus kuliah, ia kembali ke kampung halamannya untuk mengembangkan produk unggulan Garut dengan menanam jeruk dan cabai melalui konsep wisata edukasi melalui Taman Wisata Eptilu di Kawasan Agrowisata Cikajang, Garut.

Baca Juga: Menikmati Hamparan Perkebunan Teh di Desa Wisata Tugu Selatan, Bogor

Menariknya, di taman wisata di kawasan wisata tersebut, pengunjung bisa memetik jeruk langsung dari pohonnya, sehingga masih segar dari perkebunan. Karena tanaman ini segar dari pertanian, maka disebut F tiga, atau Eptilu dalam bahasa Sunda.

 


Dalam menjalankan usahanya, pemuda kelahiran 1991 ini menerapkan pola lingkar tertutup untuk membuka peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Melalui pola tersebut, sinergi dibangun melalui model kemitraan agribisnis dengan pengembangan ekosistem berbasis digital, mulai dari teknik budidaya untuk sistem logistik hingga jaminan pasar dan harga yang kompetitif. Selain itu, ia juga bekerja dengan anak-anak muda di lingkungan pemerintahan setempat.

“Strategi kerjasama ini saya terapkan karena ingin memajukan pariwisata dan potensi yang ada di Garut, melibatkan banyak pihak dan mendapat banyak dukungan hingga menjadi seperti sekarang ini,” jelasnya.

Tak ayal proyek yang dikerjakan Eptilu ini mendapat penghargaan Satyalencana Social Service Award dari Presiden Joko Widodo. Bahkan program Agribisnis Hortikultura Closes Loop yang telah ditetapkan menjadi pilot project Proyek untuk ditiru di daerah lain.

Suaimi Suriady, Head of IRN Program and Director PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, mengatakan keberhasilan Reza dalam menggali potensi pangan nusantara diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut memajukan kuliner Indonesia.

Untuk mendukung generasi muda dalam mengembangkan potensi pangan nasional, pihaknya menawarkan dana penelitian kepada 64 mahasiswa dari 37 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia melalui program Indofood Research Nugraha (IRN).

“Kami berharap anak-anak muda ini tidak hanya bisa melihat makanan lokal dari samping nilai tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi fungsi dan manfaat. Dan jika penelitian yang dilakukan bermanfaat, ini bisa menjadi tempat yang luar biasa untuk dikembangkan di masa depan, ”katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Berita Google)

Penerbit: Gita Carla

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button