Pengunjung merasa betah di teras Sitegong • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Pengunjung merasa betah di teras Sitegong • Radar Jogja

Pengunjung merasa betah di teras Sitegong • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Dinamika libur Imlek dan libur nasional tahun ini menyebabkan sebagian besar tempat wisata kebanjiran pengunjung. Termasuk Terasering Sitegong atau yang dikenal dengan Negeri Sayur Sukomakmur. Penyajian pemandangan alam membuat Anda betah berlama-lama di sana. Saat cuaca cerah, pengunjung disuguhkan dengan kegagahan Gunung Sumbing.

Untuk menuju Teras Sitegong, pengunjung harus melewati jalan yang cukup terjal dan berliku. Ditambah lagi dengan kondisi jalan yang banyak berlubang dan sempit. Hanya kendaraan roda dua yang mencapai puncak. Sedangkan pengguna roda empat diminta parkir di bawah dan menggunakan ojek yang disediakan.

Di kawasan Terasering Sitegong, Dusun Nampan, Desa Sukomakmur, pengunjung disuguhi hamparan daun bawang petani atau tanaman sabak panjang. Memang terkenal dengan surga daun bawang. Saat musim panen, pengunjung juga bisa memanennya bersama para petani.

Dua pengunjung Hungaria, Prisca Adelia, 17, dan Angela Bias, 17, datang ke Sitegong Terraces saat liburan Imlek. Mereka mengaku baru pertama kali datang ke tempat tersebut dan mengetahuinya dari TikTok. “Kami senang, senang bisa datang ke sini. Saya dari kota jadi jarang melihat pemandangan sesegar ini,” kata Prisca saat ditemui, Senin (23/1).

Meskipun mereka telah menempuh jarak yang cukup jauh, mereka tidak kehilangan apa-apa. Karena lelah berbanding lurus dengan pemandangan yang ditawarkan. Juga, mereka pergi ke sana saat cuaca cerah. Sehingga Anda bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing dan sekitarnya.

Pengelola Terracing Sitegong Rini menjelaskan, nama Negeri Sayur Sukomakmur sebenarnya merupakan pemberian dari para petani di Desa Sukomakmur. Tempat wisata ini sudah ada sejak tahun 2020. Saat itu banyak warga yang datang ke sana. Akhirnya warga setempat berinisiatif untuk memanfaatkannya sebagai objek wisata alam. Namun, baru diresmikan pada 27 September 2020.

Sebelumnya, kawasan tersebut dibatasi untuk akses pertanian hanya untuk penduduk setempat. Sebelumnya, daerah tersebut dikenal dengan nama Majalengkanya Magelang. Karena beberapa pertimbangan, pada tahun 2021 akan diubah menjadi Terasering Sitegong karena kawasan tersebut merupakan sawah terasering.

Sampai saat ini Terasering Sitegong terus berbenah untuk memberikan sensasi wisata alam yang lebih baik lagi. Sekarang sudah ada spot selfie dan warung makan. Saat pertama kali dibuka sebenarnya sudah banyak warung di sepanjang jalan menuju lantai atas. Namun, itu menurun dengan kebiadaban Covid-19.

Rencananya, akan ada perluasan lahan parkir karena dianggap kurang memadai. Untuk akses wisata kesana anda harus menggunakan kendaraan roda dua. “Kalau pakai mobil hanya bisa sampai tempat parkir (di bawah), nanti bisa naik ojek atau jalan kaki sekitar satu kilometer,” ujarnya.

Obyek wisata yang berada di ketinggian kurang lebih 1.300 mdpl ini (massal) buka mulai pukul 05:00 – 17:00. Ia menambahkan, tiket masuk Terasering Sitegong seharga Rp 8.000. Sedangkan tarif taksi adalah Rp 25.000 untuk pulang pergi. Jika pengunjung ingin masuk ke situs teratas, akan ada biaya tambahan sebesar Rp 10.000.

Rini mengatakan banyak pengunjung datang dari Magelang, Yogyakarta, Semarang, Solo bahkan dari luar Jawa seperti Kalimantan dan Batam. Saat liburan, jumlah pengunjung bisa mencapai 600-1.000 orang. Apalagi saat Tahun Baru Imlek ini. Pengunjung bisa melewati 600 orang pada hari Sabtu dan 821 orang pada hari Minggu. (ayah/ayah)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button