Pemkot Batu melaksanakan program transfer barang bagi petani hutan - WisataHits
Jawa Timur

Pemkot Batu melaksanakan program transfer barang bagi petani hutan

Pemkot Batu melaksanakan program transfer barang bagi petani hutan

WAKTU INDONESIA, BATU – Untuk meningkatkan kesejahteraan petani hutan sekaligus melestarikan kawasan hutan, pemerintah kota Batu mencanangkan program transfer barang bagi petani hutan.

Selama ini para petani hutan atau yang biasa disebut dengan petani pesanggem sering mengalami kerugian karena sayuran yang mereka tanam sering mengalami gagal panen.

iklan

Selain itu, harga sayuran yang dijual sangat murah sehingga tidak seimbang dengan jumlah hasil pertanian.

Sehubungan dengan itu, hari ini (1/2/ DP3AP2KB) Kota Batu menggelar sosialisasi pemindahan barang pengungsi hutan terkait pembangunan kawasan perdesaan di Kawasan Wana Wisata, Jengkoang, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

“Pertemuan kita ini merupakan wujud niat baik kita untuk meningkatkan taraf hidup petani hutan. Seperti yang kita tahu, harga sayur naik turun, makanya kita alihkan bahan baku dari tanam sayur ke tanaman kopi,” kata Plt Wali Kota Batu Wider Agung Paewai SSTP MM.

Pemkot-Batu-a.jpg

Program ini diprakarsai oleh DP3AP2KB dengan sosialisasi yang diikuti oleh seluruh petani Pesanggem. Tentu saja, kata Widder, Anda tidak akan melepaskan tangan Anda setelah sosialisasi ini. Pemkot Batu akan terus memberikan dukungan untuk penguatan, pembudidayaan dan pemasaran.

Aries optimis petani Pesanggem akan sejahtera dengan menanam kopi karena mereka bercocok tanam dengan harga tetap. Apalagi permintaan kopi di Kota Batu luar biasa, ujarnya.

Tak hanya itu, kata walikota, Pemkot Batu akan memberikan bantuan permodalan dan jejaring sosial. “Jika ada kendala, segera laporkan, Pemkot Batu akan terus memantau perkembangannya,” kata walikota.

Sementara itu, Ketua DP3AP2KB Kota Batu Aditya Prasaja SSTP MAP mengatakan hal senada.

“Kalau harga sayuran tidak bisa diprediksi, seperti ada unsur judi. Sementara harga kopi lebih stabil, program ini merupakan wujud keinginan Pemkot Batu untuk meningkatkan kesejahteraan petani Pesanggem,” kata Aditya.

Citizen-Batu.jpg

Rencana Pemerintah Kota Batu itu disambut baik oleh LMDH Kota Batu. Hingga saat ini, sebenarnya masih ada ketidakpastian dalam menanam sayuran di lahan yang digunakan untuk keperluan kehutanan.

“Sayuran sekarang harganya Rp 3.000 per kilogram, sedangkan ojek Rp 100.000 per kwintal. Sejak saat itu kami kehilangan 1.000 rupee, belum lagi kebutuhan operasional lainnya. Budidaya kopi memang sangat menjanjikan,” ujar Ketua LMDH Kota Batu Heru Setyaji.

Karena itu, Heru meminta campur tangan pemerintah untuk membantu penanaman dan pemasaran kopi.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button