Pemko Bukittinggi mengembangkan batik dan membentuk nota kesepahaman dengan Pemko Solo
Wartawan TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI – Pemko Bukittinggi dan Pemko Solo resmi menjalin kerjasama dalam pengembangan batik, pendidikan dan pariwisata.
Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh kedua kepala daerah tersebut dilakukan kemarin di Bale Tawangarum, kompleks Balai Kota Solo, Senin (19/7/2022).
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengaku tertarik menjalin kerja sama ini karena Kota Bukittinggi merupakan salah satu dari sekian banyak pengguna batik.
Baca Juga: AKBP Dody Resmi Serahkan Kapolres Bukittinggi kepada AKBP Wahyuni Sri Lestari
Diakuinya, kota Bukittinggi sendiri bukanlah kota tie-dye, tapi warganya sudah menggunakan tie-dye.
“Dilihat dari motifnya, sebagian besar motifnya berasal dari daerah Jawa. Mungkin para pedagang yang membatik dari Jawa datang ke Sumatera,” katanya, Selasa (19/7.2022).
Erman mengatakan melalui MoU, kedua daerah sepakat untuk bekerjasama dalam pengembangan batik di Bukittinggi.
Pihaknya akan menyiapkan sekitar 2.000 keluarga (KK) dan narapidana di Bukittinggi untuk belajar membatik.
“Sekaligus teknik produksi dan pemasaran tie dye untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Bukittinggi,” kata Erman.
Baca Juga: Padang Panjang Expo Juga Revitalisasi MTQ, Sajikan Songket, Bordir, Rajut Untuk Produk Batik
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kerja sama dengan Pemko Bukittinggi hampir sama dengan kerja sama pengembangan pariwisata dan budaya antara Pemko Solo dan Pemko Yogyakarta.
“Kerjasama ini akan fokus pada pariwisata, UMKM dan tie-dye karena Walikota Bukittinggi memiliki produk tie-dye dan desa tie-dye sendiri,” kata Gibran.
Source: padang.tribunnews.com