Pemkab Sumenep dukung pengusaha mikro melalui MSME Mall - WisataHits
Jawa Timur

Pemkab Sumenep dukung pengusaha mikro melalui MSME Mall

Sumenep (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memfasilitasi pemasaran hasil kerajinan tangan pengusaha mikro melalui MSME Mall.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Selasa, mengatakan pembangunan mal UMKM ini merupakan bentuk komitmen pemerintah kabupaten untuk melakukan musyawarah dan membantu memasarkan hasil kerajinan masyarakat pengusaha mikro.

“Pemkab Sumenep berkepentingan dengan pengembangan UMKM karena menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat. Kalau UMKM maju, otomatis perekonomian Sumenep hidup,” ujarnya.

Menurut dia, program yang dilaksanakan Pemkab Sumenep ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi warga akibat pandemi COVID-19.

Dikatakannya, Pemkab Sumenep terpaksa membangun mal khusus untuk menampung hasil kerajinan warga karena beberapa pertimbangan, antara lain sebagai bentuk kewajiban Pemkab dan karena Pemkab Sumenep memiliki kabupaten di Pulau Madura di Jawa Timur yang memiliki potensi bagus. sumber daya alam sebagai tujuan wisata.

“Untuk itu, muncul ide mendirikan pusat perbelanjaan UMKM agar warga di luar Sumenep yang sedang berkunjung ke Sumenep mengetahui ragam kerajinan yang dibuat warga Sumenep,” ujarnya.

Berbagai macam produk unggulan hasil produksi para pelaku UMKM di Sumenep dipasarkan di MSME Mall yang terletak di depan Museum Keraton Sumenep di Jalan Dr. Sutomo, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kota Sumenep berada. Ini termasuk batik, ukiran kayu, peralatan dapur seperti panci dan wajan dan jamu tradisional Madura.

Pemerintah Kabupaten Sumenep, lanjutnya, telah mengarahkan kepala desa di kecamatan 27 kecamatan untuk mengajak pelaku UMKM memasarkan produknya di mal-mal UMKM.

“Tentu yang bisa memasarkan yang memenuhi standar. dia berkata.

Menurut Manajer MSME Mall Ida Sofiyati, sejak diluncurkan pada 8 Juli 2022, omzet penjualannya cukup bagus, berkisar Rp 2-3 juta per hari.

“Untuk pemula atau pendatang baru, penjualan sebanyak itu cukup bagus karena yang diinginkan pembeli adalah keunikan olahan lokal. Pembelinya banyak wisatawan yang secara sadar datang ke Sumenep untuk berlibur dan menikmati berbagai atraksi di sini,” ujarnya.

Untuk memperluas akses pemasaran, Ida juga menggandeng sejumlah perusahaan wisata di Madura dan Jawa Timur dengan sistem bonus.

“Ketika ada perusahaan wisata yang membawa rombongan ke mall UMKM ini dan mereka membeli berbagai macam kerajinan yang dipasarkan di sini, maka perusahaan wisata tersebut kami berikan bonus khusus,” ujarnya menjelaskan.

Pemasaran hasil kerajinan warga Sumenep melalui “MSME Mall” merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk membantu pemasaran hasil kerajinan dan usaha warga.

Selain “MSME Mall”, Pemkab Sumenep juga menjalin kerja sama dengan sejumlah toko modern seperti Alfamart dan Indo Maret.

“Pemerintah Kabupaten Sumenep mewajibkan 15 persen barang yang dijual di toko modern berasal dari produk toko lokal,” kata Abd Rahman Riadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumenep (DPMPTSP-Naker) Abd Rahman Riadi.

Ketentuan ini, lanjutnya, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 26 Tahun 2013 tentang kelengkapan toko modern. Salah satu isinya mewajibkan toko modern mengandung 15 persen produk UMKM.

Source: jatim.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button