Pemerintah sedang mempersiapkan pelabuhan Gesing dan membuka pintu bagi investor - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah sedang mempersiapkan pelabuhan Gesing dan membuka pintu bagi investor

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah DIY akan membangun Pelabuhan Gesing untuk lebih meningkatkan perekonomian di wilayah pesisir selatan. Selain itu, Jalan Lintas Selatan nantinya akan dikembangkan secara penuh.

Untuk itu, Pemprov DIY membuka peluang investasi seluas-luasnya di destinasi tersebut. Juga akan ada beberapa jenis pasar ikan dan industri pengolahan ikan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongko menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Gesing menggunakan konsep pelabuhan perikanan pariwisata, atau fishing port, yang juga digunakan untuk pariwisata.

BACA JUGA: PAN DIY Gelar Rakerda, Nama Sultan Masih Menonjol sebagai Calon Presiden

Dengan cara ini, pelabuhan tidak hanya digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan, tetapi juga memungkinkan untuk menyewa perahu untuk dinikmati wisatawan atau memancing dengan SOP tertentu di tengah laut.

Keberadaan pelabuhan ini ke depan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut.

“Intinya nanti kita coba cari tahu bagaimana wisatawan naik kapal sampai ke tengah, tentunya dengan SOP yang aman. Sekarang sebenarnya sudah jadi, tapi masih terbatas, seperti menggunakan motor tempel,” kata Bayu, Rabu (27/7/2022).

Kawasan itu, tambah Bayu, juga akan mengembangkan wisata kuliner ikan yang akan langsung diambil alih oleh nelayan lokal di sekitar pelabuhan.

Selain itu, keberadaan banyak kapal besar akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bayu meyakini keberadaan pelabuhan wisata akan menjadi pengungkit perekonomian.

Untuk itu, Pemprov DIY sangat terbuka terhadap kemungkinan investor masuk ke Pelabuhan Gesing. Karena menurut rencana, di kawasan itu harus ada semacam pasar ikan dan industri pengolahan ikan.

Dengan cara ini, ikan tidak keluar utuh, tetapi telah diproses seperti kalengan atau fillet. “Paling tidak ada nilai tambah lokal, jadi tidak semua pemerintah kita bekerjasama dengan investor, kita berharap,” ujarnya.

Dia memastikan keberadaan pelabuhan untuk menampung kapal-kapal besar tidak akan meninggalkan nelayan lokal.

Penggunaan teknologi kapal 10 GT sudah banyak dikuasai oleh nelayan di Gunungkidul, terutama yang sudah beroperasi di Sadeng. Selain itu, ada kursus pelatihan bagi nelayan yang belum bisa mengoperasikan kapal 10 GT.

“Pelabuhan kapal ini juga dirancang untuk meningkatkan kapasitas nelayan yang dulunya menggunakan mesin tempel atau perahu jukung beralih ke kapal yang lebih besar seperti 10 GT. Jadi mereka bisa terus berjalan dan menangkap lebih banyak ikan,” katanya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button