Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau semua anak untuk menyelesaikan vaksinasi - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau semua anak untuk menyelesaikan vaksinasi

WAKTU INDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogyakarta) mengintensifkan sosialisasi kepada warga untuk imunisasi lengkap pada anak, termasuk vaksinasi polio.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, belum ada satu pun warga yang dilaporkan menderita polio. Namun melalui imunisasi, anak kebal terhadap penyakit.

Lana Unwanah, Kepala Dinas Pencegahan Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, mengatakan vaksin polio akan diberikan kepada kelompok usia rentan dari bayi hingga usia 12 tahun.

“Namun jika ada anak yang belum mendapat imunisasi lengkap, bisa langsung melakukan vaksinasi di puskesmas atau di rumah sakit,” harapnya, Selasa (12/6/2022).

Lana memastikan saat ini belum ada kasus polio di Kota Yogyakarta, namun warga diharapkan tetap waspada dan mengambil langkah agar bayinya segera divaksin lengkap.

Hingga kini, keberhasilan vaksinasi IPV (vaksin polio inaktif) di Kota Yogyakarta untuk IPV pertama hingga ketiga telah mencapai lebih dari 90 persen. “Bila ada kejadian luar biasa polio (KLB) dan tidak ada, kami berharap dapat melanjutkan upaya peningkatan cakupan imunisasi bayi di Kota Yogyakarta,” kata Lana.

Dia mengungkapkan hingga 30 November 2022, imunisasi IPV dosis pertama sudah mencapai 97,7 persen, IPV kedua 96,6 persen, dan IPV ketiga 93,2 persen. Lana berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya vaksinasi.

“Vaksinasi IPV pertama sampai ketiga diberikan kepada anak usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan yang dapat dijangkau di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit terdekat,” jelasnya.

Jika masyarakat menemukan gejala awal polio yang harus diwaspadai, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, pegal pada leher, dan nyeri pada anggota tubuh, segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. .

“Selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar bayi tetap sehat dan bugar,” jelasnya.

Ia mengatakan, jika ditemukan anak yang belum mendapatkan vaksin polio, pihaknya akan segera melaporkannya ke puskesmas terdekat agar bisa divaksinasi polio.

Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular namun dapat dicegah dengan vaksin polio.
Siapapun bisa terkena polio atau poliomielitis, namun umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun (bayi), terutama yang belum divaksinasi polio. Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan saraf pernafasan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas.

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Virus masuk melalui rongga mulut atau hidung kemudian menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kotoran penderita polio atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat ditularkan melalui semprotan air liur saat batuk atau bersin, tetapi ini lebih jarang terjadi.

Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa mereka telah tertular polio karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit atau tanpa gejala. Namun, penderita polio masih bisa menyebarkan virus dan menulari orang lain.

Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta mengintensifkan sosialisasi kepada warga untuk melakukan vaksinasi lengkap pada anak, termasuk vaksinasi polio.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button