Dispar DIY mengabadikan objek wisata Ketoprak di Parangtritis - WisataHits
Yogyakarta

Dispar DIY mengabadikan objek wisata Ketoprak di Parangtritis

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Pariwisata Yogyakarta (Dispar) menggelar atraksi wisata di Pendopo Duwuran, Desa Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul pada Sabtu malam (10/8/2022). Kegiatan atraksi wisata melalui penampilan seni budaya merupakan bagian dari upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan mengatakan, selama lebih dari dua tahun, DIY dilanda pandemi Covid-19 yang menyebabkan turunnya jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah tempat wisata di DIY. termasuk Bantula.

Saat ini kondisi Covid-19 sudah mereda sehingga sudah saatnya untuk memulai kembali kunjungan wisatawan. Selain meningkatkan destinasi wisata, juga perlu menyediakan atraksi wisata sebagai suguhan bagi wisatawan. “Salah satunya melalui atraksi wisata dengan memamerkan kesenian Ketoprak Cepet dari Sanggar Seni Gita Gilang,” kata Kurniawan.

DIDUKUNG:

Pada pembukaan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja berharap IKM naik peringkat

Ia berharap keberadaan tempat wisata yang mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar juga akan berdampak pada omzet ekonomi warga setempat. “Kuncinya menggenjot perekonomian dan meningkatkan kunjungan wisatawan serta ikut melestarikan budaya tradisional,” ujarnya.

Dengan menghadirkan kesenian Ketoprak Cepet sebagai daya tarik wisata, juga merupakan bagian dari pelestarian seni budaya lokal. Menurutnya, ketoprak merupakan kesenian tradisional yang digandrungi masyarakat, sehingga sangat cocok untuk kegiatan wisata. Di Ketoprak, pesan khusus disampaikan oleh para pemain atau seniman Ketoprak agar lebih relevan dengan masyarakat.

Baca Juga: 5 Pembayaran Jamsostek Dibayar Oktober 2022, Lengkap dengan Cara Pembayarannya

“Tentunya juga bisa menghibur wisatawan,” ujarnya.

Alasan memilih Parangtritis, kata Kurniawan, karena sudah ada objek wisata festival layang-layang di Samas yang sukses digelar warga sekitar Samas. Jogja Air Show juga digelar di Pantai Depok dan Parangkusumo yang juga sukses mendongkrak kunjungan wisatawan.

Giliran Pantai Parangtritis yang belum terjadi, sehingga dipilih sebagai objek wisata dengan menampilkan kesenian lokal. Pelaksanaannya juga dilakukan bekerjasama dengan artis dan warga sekitar yang lebih memperhatikan tren hiburan yang cocok untuk masyarakat dan juga menarik wisatawan.

Sedangkan waktu akhir pekan dikarenakan masa kunjungan wisatawan yang cukup ramai. Agar cocok sebagai hiburan bagi wisatawan khususnya yang datang ke Pantai Parangtritis, “Harapannya sekali lagi objek wisata ini dapat menghibur wisatawan dan warga, dan akan ada pergerakan ekonomi warga. Selain itu juga bisa memberdayakan seniman di Jogja,” kata Kurniawan.

Sementara itu, Kepala Sanggar Seni Gita Gilang, Sugita atau yang lebih akrab disapa Gita Gilang, mengatakan pihaknya melibatkan 30 staf atau seniman dalam pentas seni ini. Selain ketoprak yang menjadi suguhan utama, ada juga musik dan tarian. Musik yang ditampilkan adalah musik keroncong muda. “Diakhiri dengan Ketoprak Cepet dengan lakon Buntoro Maling,” ujarnya.

BACA JUGA: Menyebar ke Pabrik Tetangga, Kerusakan Kebakaran Bantul Naik Rp9 Miliar

Perjuangan Seorang Wanita

Dalam Ketoprak Cepet yang dibalut dengan konsep komedi ini menceritakan tentang perjuangan seorang wanita yang menginginkan suaminya lebih berwibawa dan memiliki kharisma. Ceritanya adalah bahwa suaminya adalah seorang pencuri. Senopati menggunakan pengalamannya sebagai pencuri untuk mencari keris Mataram yang hilang, yang akhirnya ia temukan dan kemudian mendapat pujian.

“Pesan yang dapat dipetik hadirin adalah perjuangan wanita untuk meningkatkan kualitas kehidupan rumah tangga dengan harapan suaminya menjadi imam atau panutan atau panutan dalam keluarga dan masyarakat agar perilaku dapat diubah dengan niat baik. dan gol,” kata Gita Gilang.

Kemunculan ketoprak tidak memakan waktu terlalu lama, hanya berlangsung sekitar 1,5 jam, sehingga KBRI tidak hanya menghibur warga lokal dan wisatawan, tetapi juga menarik perhatian. Namun jauh dari itu, pesan sebenarnya yang dicari adalah objek wisata di Parangtritis.

“Diharapkan pengunjung tidak hanya mengapresiasi seni hiburan, tetapi juga berharap dapat memajukan pengembangan wisata parangtritis dan juga meningkatkan perekonomian warga sekitar karena banyak penonton yang datang,” kata Gita Gilang.

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Tewas Usai Lompat dari Hotel Lantai 11 Jalan Kolombo

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button