Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mendorong desa wisata untuk mengembangkan bisnis - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mendorong desa wisata untuk mengembangkan bisnis

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mendorong desa wisata untuk mengembangkan bisnis

tanpa judul

Krjogja.com – SUKOHARJO – Desa wisata di Kabupaten Sukoharjo didorong untuk mengembangkan usaha demi kepentingan pemulihan ekonomi pascapandemi virus corona. Promosi juga harus dilakukan untuk meningkatkan kunjungan dan penjualan produk.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan, Selasa (18/10/2022) ada beberapa desa yang berstatus desa wisata. Namun, perkembangannya mengalami stagnasi bahkan setelah dua tahun pandemi corona. Keadaan desa wisata yang sepi kunjungan dan berdampak pada merosotnya perekonomian masyarakat setempat.

“Desa wisata didorong untuk kebangkitan ekonomi pasca pandemi virus Corona. Pemulihan akan terjadi melalui pengembangan keterlibatan masyarakat dan perluasan pasar dengan promosi yang gencar,” ujarnya.

Desa wisata di Kabupaten Sukoharjo ini memiliki konsep wisata alam dan produk kerajinan. Widodo menjelaskan, seperti beberapa desa di wilayah selatan Kabupaten Sukoharjo, mereka mengandalkan pesona alam berupa pemandangan perbukitan.

Selain itu, ada juga desa wisata yang fokus pada kerajinan tangan seperti batik, gamelan, rotan. Bahkan ada desa wisata yang mengandalkan produk makanan dan minuman yang mereka hasilkan.

“Ada juga beberapa desa wisata seperti Desa Wisata Trangsan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak yang sebenarnya memiliki pasar wisata mancanegara. Pasca pandemi virus Corona, kami mohon agar terus terpacu agar pemulihan ekonomi tercapai,” sambungnya.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo meminta kepada pemerintah desa yang berstatus desa wisata untuk mengembangkan salah satunya dengan menggunakan dana desa atau mendatangkan investor. Widodo mengatakan jika desa wisata itu dikembangkan, dampaknya juga akan dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Gatak Tri Wahyudi mengatakan, Desa Wisata Trangsan terkendala pandemi virus corona. Selama dua tahun, pemerintah pusat melarang kegiatan berbasis massa.

Selain itu, sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus corona, ada juga larangan kunjungan wisatawan asing. Namun kini, pasca pandemi virus Corona, pengembangan kampung liburan terus dilakukan dengan gencar melakukan promosi baik kepada wisatawan maupun penjualan produk rotan. (Mumi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button