Pemerintah Daerah DIY Geser Pembangunan ke Selatan untuk Kurangi Kemiskinan - ANTARA News Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Pemerintah Daerah DIY Geser Pembangunan ke Selatan untuk Kurangi Kemiskinan – ANTARA News Yogyakarta

Pemerintah Daerah DIY Geser Pembangunan ke Selatan untuk Kurangi Kemiskinan – ANTARA News Yogyakarta

YOGYAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan segera mengalihkan fokus pembangunan ke wilayah selatan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di provinsi tersebut.

“Arah pembangunan harus ke selatan, kita tidak bisa (menunda) lagi, tapi bukan berarti kita tinggal di utara,” ujar Beny Suharsono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.Jumat.

Wilayah selatan yang dimaksud Benny adalah Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul yang tingkat kemiskinannya lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Beberapa pembangunan di kawasan selatan yang sudah mulai konkrit antara lain pembangunan Jalur Lintas Selatan (JJLS) dan dibukanya akses wisata di kawasan selatan, salah satunya di Gunungkidul.

“Selama ini selalu macet, kalau mau ke Gunungkidul kita buka aksesnya,” ujarnya.

Dikatakannya, agar tidak saling bersaing, pembangunan tiga kabupaten sisi selatan akan dikoordinasikan dan disinergikan oleh DIY.

“Harus ada konvergensi antara satu sama lain. Tidak bisa berdiri sendiri, kita perlu bicara dengan pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo,” ujarnya.

Arah pembangunan ke arah selatan, kata Beny, masuk dalam visi misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X karena potensi ekonomi di wilayah DIY bagian selatan, khususnya untuk hasil laut dan pariwisata cukup besar.

“Jadi kita tidak hanya berbicara tentang pantai, kita berbicara tentang 12 mil laut yang perlu kita kembangkan. Selatan berpikir akan sampai ke sana, jadi besok kita berbicara tentang tol laut dan sebagainya, sehingga jalur di selatan memiliki potensi besar,” katanya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi DIY menempati urutan ketiga setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Namun berdasarkan perhitungan angka kemiskinan, DIY mencapai 11,49 persen, atau di atas rata-rata nasional sekitar 9,57 persen.

Menurut Beny, kemiskinan tidak hanya dilihat dari angka statistik saja, tetapi harus dilihat dari bagaimana masyarakat hidup dengan parameter lain seperti angka harapan hidup, tingkat pendidikan, tingkat kebahagiaan dan lain-lain.

“Anda dapat melihat bahwa angka-angka ini seringkali bertentangan, tidak konsisten dengan paradoks atau anomali. Pertanyaan tentang harapan hidup, pertanyaan tentang kebahagiaan, pertanyaan tentang rata-rata tahun sekolah dan pertanyaan tentang indeks kesejahteraan dalam perbaikan rumah menunjukkan kebalikan dari statistik, kemiskinan, ”kata Beny.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button