Pelepasan puluhan tukik di Pantai Trisik • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Pelepasan puluhan tukik di Pantai Trisik • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Sebanyak 70 ekor anak harimau dilepasliarkan Kamis (7/7) di Pantai Trisik, Kapanewon Galur, Kulonprogo. Pelepasan dilakukan oleh Penyuluh Hutan Kemasyarakatan (PKSM) Kulonprogo dengan tujuan untuk melestarikan populasi dan melestarikan alam.

Ketua Forum PKSM Lestari Kulonprogo Heri Susanto mengatakan, PKSM merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIJ) yang biasanya menangani kegiatan di alam. “Publikasi ini juga terkait dengan peluncuran kepengurusan PKSM periode 2022-2027,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Dijelaskannya, seluruh anggota PKSM di Kulonprogo mengikuti kegiatan yang sejauh ini sudah beranggotakan 45 orang. Kegiatan tersebut juga bekerjasama dengan kelompok sadar wisata Pantai Trisik (Pokdarwis). “Hewan muda adalah satwa yang dilindungi dan harus dilestarikan agar tidak punah. Kami juga melakukan pembersihan pantai,” jelasnya.

Koordinator Kehutanan DIJ Beja mengatakan, pihaknya terus mendukung masyarakat dalam melestarikan alam. Termasuk masyarakat yang berada di pesisir selatan Kulonprogo, khususnya di Pantai Trisik, salah satu titik pendaratan penyu yang sering bertelur. “Kebersihan dan kelestarian lingkungan juga harus dijaga, tidak hanya membersihkan sampah yang sering mengganggu pendaratan penyu, kita juga menanam udang pinus untuk mencegah abrasi yang terjadi di Trisik dalam beberapa pekan terakhir akibat gelombang tinggi,” ujarnya.

Ditambahkan, untuk penanaman pohon, tidak hanya di pantai Trisik. Kawasan mangrove di Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon juga dilakukan. “Kami juga memulai program membuat pembibitan masyarakat dengan menanam 50 isofor di dua dusun tersebut,” katanya.

Sementara itu, pohon juga akan ditanam di daerah pegunungan untuk menangkap air dan mencegah tanah longsor. Sebab air adalah sumber kehidupan. Sumbernya juga harus dilestarikan. Pihaknya mendukung penuh kesediaan masyarakat untuk melestarikan dan mengolah kawasan hutan tanpa merusaknya. Banyak warga di Kulonprogo utara yang saat ini sedang menikmati panen rempah-rempah dan empon-empon. “Semuanya adalah anugerah alam dan alam harus dilestarikan. Pengolahan kayu yang produktif juga merupakan industri yang cukup baik. Orang-orang juga menjadi semakin sadar akan pentingnya bersikap baik terhadap alam. Karena itu mata pencaharian mereka,” katanya. (tom/din)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button