Pelaku usaha di sekitar Borobudur mengupayakan pariwisata yang berkualitas - WisataHits
Jawa Tengah

Pelaku usaha di sekitar Borobudur mengupayakan pariwisata yang berkualitas

Bisnis.com, SEMARANG – Pembatalan rencana kenaikan tarif masuk ke Candi Borobudur mendapat respon positif dari para pelaku ekonomi di daerah. “Sejak kenaikan dicabut, kunjungan wisatawan meningkat,” kata Ketua Forum Diskusi Gugus Wisata (FRKP) Borobudur Kirno Prasojo, Senin (22/822).

Kirno mengatakan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Borobudur saat ini adalah wisatawan yang telah menunda perjalanannya selama dua tahun terakhir. Paket wisata yang sudah dipesan baru dilaksanakan tahun ini. “Ini adalah orang asing yang masuk ke negara itu karena keterlambatan,” tambahnya.

Wisatawan yang berwisata ke Borobudur sebagian besar masih berasal dari dalam negeri. Berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu, turis asing paling banyak berasal dari benua Eropa seperti Prancis dan Rusia. “Bahkan tidak terlihat dari Jepang dan Asia lainnya,” kata Kirno.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menemukan kedatangan wisman di Jawa Tengah dimulai Juni lalu. Dilaporkan 37 turis asing telah tiba di Bandara Adi Sumarmo di Boyolali. Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Jawa Tengah dilaporkan telah melampaui 40 persen sejak Maret 2022, kecuali April, di mana TPK di Jawa Tengah sebesar 32,13 persen.

Meski rencana kenaikan tiket kunjungan sudah dibatalkan, Kirno mengatakan pemangku kepentingan pariwisata di kawasan Borobudur saat ini sedang menyusun rencana pengembangan pariwisata yang berkualitas. Menurut Kirno, konsep pariwisata akan berdampak positif bagi pemangku kepentingan pariwisata. Pasalnya, jumlah belanja pariwisata di destinasi wisata secara nominal bisa meningkat signifikan.

“Dia (turis) membayar mahal, tetapi tidak hanya untuk mendaki Kuil Tok. Tapi yang paling penting, dia di sini untuk tinggal. Dia bisa membeli paket wisata di sekitar dirinya, mengendarai kereta, pergi ke sana industri dalam negeri‘ jelas Kiro.

perkembangan pariwisata berkualitas Hal ini sejalan dengan proyek Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP). Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa langkah. Mulai dari proyek renovasi di kawasan Borobudur hingga melayani pemangku kepentingan pariwisata dan masyarakat sekitar.

Kirno menambahkan, meski para pemangku kepentingan pariwisata di kawasan Borobudur akan membidiknya pariwisata berkualitas tapi langkah ini bukan berarti berjalan pariwisata massal yang telah menjadi sumber mata pencaharian bagi wisatawan selama bertahun-tahun. “Tidak semua pelaku pariwisata bisa mempersiapkan diri untuk pariwisata pariwisata berkualitas. adaptasi lambat. Jadi kami terus memikirkan keduanya,” tambahnya.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: semarang.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button