Pelaku UMKM lama masih kesulitan menggunakan QRIS - WisataHits
Yogyakarta

Pelaku UMKM lama masih kesulitan menggunakan QRIS

Harianjogja.com, JOGJA— Sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengaku masih kesulitan menggunakan Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) atau melakukan pembayaran nontunai, terutama oleh para lansia. Mereka berharap sosialisasi QRIS dapat terus dilakukan secara masif.

Salah satu pelaku UMKM Mekar Abadi Banguntapan, Bantul Ayu Sofi, mengatakan cukup banyak pelaku UMKM di atas 50 tahun yang cenderung gagap secara teknologi. Sehingga setiap kursus pelatihan dalam transaksi pembayaran non tunai tidak hanya cukup sekali saja, tetapi membutuhkan dukungan lebih lanjut. Selain itu, pelatihan demi pelatihan harus diajarkan agar dapat melakukan pembayaran non tunai. Ia sepakat pelaku UMKM saat ini harus beradaptasi di tengah tren transaksi nontunai.

“Dari segi usia, pelaku UMKM banyak yang sudah tua, sehingga setiap pelatihan QRIS membutuhkan dukungan lebih terutama ibu-ibu bapak-bapak, dari segi usia jadi agak sulit beradaptasi atau kurang teknologi. Pembayaran nontunai kami setujui karena ini era sekarang, tinggal klik atau scan,” ujarnya di sela-sela sosialisasi transaksi nontunai di UTDI, Sabtu (3/9/2022).

Tenaga Ahli di DPR RI RM. Wibisono menjelaskan, penggunaan uang tunai non tunai kini telah diterapkan di hampir semua sektor usaha, mulai dari warung, toko, tiket wisata, hotel dan berbagai transaksi pembayaran lainnya. Bahkan di zaman sekarang ini, ada beberapa orang tertentu yang jarang memiliki uang tunai.

Baca Juga: Pidato Warga: Pilih Tidak Naikkan Harga BBM Ketimbang BLT

“Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran nontunai semakin diminati masyarakat. Untuk alasan praktis, perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Anda hanya membutuhkan beberapa QR untuk setiap transaksi yang berbeda,” ujarnya dalam Sosialisasi.

Metode pembayaran QRIS masih tergolong baru dan masih banyak yang belum memahami sosialisasi peralihan dari sistem transaksional tradisional ke sistem digital. Pelaku UMKM bisa langsung beralih ke layanan perbankan jika belum terbiasa dengan pembayaran nontunai. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus terus beradaptasi dengan sistem pembayaran yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pelayanan bagi konsumen yang menginginkan transaksi non tunai.

“UMKM tentunya harus beradaptasi, beberapa kendala yang mereka hadapi harus diselesaikan, misalnya lebih banyak sosialisasi. Karena dengan menggunakan QRIS Anda tidak perlu khawatir lagi dengan pembayaran, semuanya sudah terekam di aplikasi,” ujarnya.

Ada kendala

Panewu Banguntapan Bantul dan Nyoman Gunarsa yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, di era digital saat ini, sistem pembayaran melalui QRIS sangat dibutuhkan. Ia mengakui ada hambatan sosialisasi mengingat pelaku UMKM di Banguntapan banyak yang sudah tua dan ada yang tidak tahu apa-apa.

“Jadi ada yang butuh proses, memang ada yang dituakan” [berusia tua] jadi butuh bantuan. Kami berharap perbankan akan selalu memberikan bantuan ke depannya,” ujarnya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button