Password: 'Sunrise' Puncak Sikunir hingga Telaga Cebong, Fantastis - WisataHits
Jawa Tengah

Password: ‘Sunrise’ Puncak Sikunir hingga Telaga Cebong, Fantastis

Jakarta, Gatra.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Desa Sembungan masuk dalam 50 Desa Terbaik Penghargaan Desa Wisata Indonesia 2022 (ADWI) karena pemandangannya yang indah, termasuk matahari terbitnya.matahari terbit) di puncak Sikunir.

Sandi yang biasa dikenal orang nomor satu di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jawa Tengah), didampingi Wakil Bupati Wonosobo M. Albar.

Menurutnya, selain sunrise di Puncak Sikunir, perpaduan destinasi wisata alam Telaga Cebong dan wisata budaya Cut Gimbal menjadi daya tarik yang fantastis.

Untuk mendongkrak potensi wisata dan menarik wisatawan ke Desa Sembungan, lanjut Sandi dalam keterangannya, Jumat (15 Juli), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Astra.

“Saya ingin mengapresiasi Astra yang membuat Tunas Kampung Berseri Astra ini. Sebagai mitra kita untuk merevitalisasi perekonomian, ciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” ujarnya.

Desa Wisata Sembungan Kecamatan Kejajar. Desa ini merupakan desa tertinggi di pulau Jawa, dengan ketinggian sekitar 2.300 m di atas permukaan laut. Lokasi Desa Sembungan sangat mudah diakses dari arah Wonosobo yang berjarak hingga 24 kilometer atau dapat ditempuh dalam waktu sekitar 55 menit.

Puncak Sikunir merupakan destinasi wisata ikonik yang diunggulkan. Tempat wisata ini menawarkan keindahan matahari terbit yang tiada duanya. Untuk menikmati matahari terbit di sana, wisatawan dapat mengunjunginya di musim kemarau karena cuacanya cenderung lebih cerah dan tidak berkabut. Wisatawan disuguhi pemandangan indah dalam perjalanan menuju puncak bukit.

Salah satu tempat wisata yang mempesona adalah Telaga Cebong, bekas kawah purbakala yang dulunya seluas sekitar 18 hektar. Lama kelamaan, danau mulai menyempit dan tersisa sekitar 12 hektar.

Terletak di sebelah barat Gunung Sikunir, Danau Cebong memiliki bentuk menyerupai kecebong/kecebong. Mungkin karena bentuknya yang demikian, akhirnya danau ini mendapat nama Telaga Cebong.

Objek wisata alam lainnya adalah Air Terjun Sikarim yang merupakan air terjun tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian sekitar 125 meter. Air mengalir melalui tebing berbatu yang sangat tinggi, ada beberapa aliran air di tebing. Air yang mengalir berasal dari Danau Cebong.

Adapun potensi seni dan budaya, Desa Sembungan memiliki tarian yang beragam. Salah satunya, Tari Angguk. Tarian ini merupakan hiburan atau penunjang untuk memeriahkan acara, pernikahan atau nazar (menepati janji).

Lalu ada budaya mencukur rambut gimbal Ruwatan. Ini adalah upacara potong rambut (cukur) untuk anak-anak berambut gimbal. Ritual ruwatan dilakukan oleh Suro pada hari pertama. Menurut penanggalan Jawa, anak-anak berambut gimbal dikatakan disucikan atau dibebaskan dari Sukerta/Sesuker (nasib sial, kesedihan atau kemalangan).

Soal makanan tidak perlu khawatir, wisatawan bisa berburu carica, terong belanda dan purwaceng. Wisatawan juga bisa menginap. Ada 40 keluarga homestay dengan biaya sewa per kamar mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 400.000.

Desa Sembungan juga memiliki fasilitas umum yang lengkap karena desa wisata ini telah lolos standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori yaitu Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan Manusia, Seni dan Budaya), Souvenir (Kuliner, Fashion dan Kerajinan). ), Homestay , MCK umum, digital dan kreatif, CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan dan kelembagaan desa.

Berapa persentase peningkatan kunjungan wisatawan ke Tanah Air selama pandemi Covid-19, kata Sandi, sebesar 30%. Menurutnya, hal ini sejalan dengan big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, yang menjadi momentum kebangkitan. “Di tengah pandemi, desa wisata ini menjadi pilihan,” ujarnya.

Menurutnya, Kemenparekraf berkomitmen memasukkan desa wisata sebagai program unggulan. Demokratisasi pariwisata adalah untuk memastikan pengaruh pariwisata yang adil, karena resor ini dirasakan seluruh masyarakat secara langsung.

“Kunjungan tahunan ke Desa Wisata Sembungan yang berpenduduk 250.000 jiwa ini berdampak langsung bagi masyarakat di sini,” jelasnya.

Source: www.gatra.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button