Muslim Life Fair Jogja 2023, Bisnis Kuliner Halal Meningkat - WisataHits
wisatahits

Muslim Life Fair Jogja 2023, Bisnis Kuliner Halal Meningkat

Muslim Life Fair Jogja 2023, Bisnis Kuliner Halal Meningkat

Piknikdong.com – Memasuki hari kedua acara Muslim Life Fair Jogja 2023 di Jogja Expo Center, Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat menjadi salah satu spot favorit pengunjung.

Dalam acara ini, gastronomi mendominasi pameran seluas 5700 m2. Tak kurang dari 45 kios kuliner dari berbagai daerah hadir dengan menu bervariasi.

Zona Kuliner Halal di Jogja Muslim Life Fair 2023Zona Kuliner Halal, Aman, Sehat di Muslim Life Fair Jogja 2023, foto: Tim MLF 2023

Tidak hanya lokal dan nusantara, juga mancanegara. Hal ini tentu saja mendongkrak citra Jogjakarta sebagai kota wisata kuliner yang terkenal dengan cita rasa dan harga yang ekonomis.

Mufair Jogja atau Muslim Life Fair Jogja 2023 yang diluncurkan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) bekerja sama dengan Lima Events menawarkan peluang UMKM kuliner khususnya di Jogja tidak hanya untuk eksis, tetapi juga untuk menjadi lebih dan lebih. terkenal halal. , enak, aman, halal dan sehat (thoyib).

Uki Kautsar (Ex Noah) dan Reda Samudra yang mengelola acara di bidang kuliner, “panggung serlok” di Mufair menikmati antusiasme para pengusaha kuliner yang antusias menghadirkan menu terbaik dengan harga yang sangat terjangkau. Rp35.000.

Diharapkan pengunjung dapat menikmati santapan sambil menyaksikan perbincangan informal tentang potensi kuliner dari pelaku bisnis, serta panduan syariah.

Salah satunya, mata pelajaran yang dapat diikuti adalah pengoperasian perjanjian waralaba sesuai dengan hukum Islam dan peraturan yang berlaku.

Uki Kautsar (Brand Ambassador) Dkriuk, melihat Mufair sebagai tempat yang tepat untuk mempromosikan produknya.

Selama pameran, ia meluncurkan paket kemitraan dengan harga ekonomis sebesar Rp 10 juta dibandingkan harga normal Rp 15 juta.Pemain komersial sudah bisa mendapatkan gerobak Dkriuk serta gratis survei, pelatihan gratis, dan pengiriman gratis.

Rencananya, promosi gerobak Dkriuk juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah Jogja.

Senada dengan Uki, Tri Prasetyo, tim marketing Waroeng Steak & Shake – produk lokal Jogja yang tampil dua kali di Mufair Jogja, merasakan manfaat besar menjadi peserta pameran.

Terutama dalam hal promosi dan ketenaran.

“Pameran ini tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Jogja saja, saya lihat banyak juga dari luar Jogja yang ikut.

Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan mereka pada produk steak olahan lokal. Hal ini memudahkan kami untuk memperluas bisnis kami di luar Jogja,”

ujar Tri Prasetyo.

Saat ini pelopor bistik dan nasi ini telah memiliki ratusan cabang di Jawa, Sumatera, Balikpapan, dan Sulawesi Selatan.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati sajian Waroeng Steak & Shake bisa memilih paket Super Box hanya dengan harga Rp105.000, mulai dari harga normal Rp136.364.

Salah satu peserta yang cukup menarik dan menyedot banyak perhatian tentunya warung Masjid Jogokaryan yang memajang kuliner khas Jogja mulai dari ayam bakar, nasi panas hingga nasi kuning, dengan hadiah mulai dari Rp 15.000.

Tak hanya kuliner, Masjid Jogokaryan juga memamerkan berbagai produk fesyen dan aksesoris yang sudah masuk pasar internasional.

Pengunjung yang mencari ragam produk kuliner lainnya bisa langsung mencari diskon ke sejumlah tenant, misalnya Delta Food & Etira menawarkan paket ikan tuna seberat 250 gram dengan harga normal Rp 25.000 hingga Rp 20.000.

Ada juga Kebab Riyadh yang menawarkan sosis bakar jumbo dengan harga Rp 20.000 saja. Selain itu, masih banyak promo dan diskon menarik lainnya.

Jumeri Mangun Wikarto STP., M.Sc., Ph.D selaku Direktur Kerjasama dan Pengembangan LPPOM MUI DIY dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muslim Life Fair merupakan wahana yang efektif untuk mensosialisasikan pentingnya sertifikasi halal khususnya untuk kuliner. produk dan hasil olahannya.

Sertifikasi halal merupakan syarat mutlak yang harus diperhatikan oleh pelaku ekonomi.

Karena urgensinya sertifikasi halal, kata dia, memiliki manfaat yang besar, tidak hanya bagi pelaku komersial, tetapi juga bagi perlindungan konsumen.

“Halal tidak cukup untuk memenuhi kewajiban regulasi pemerintah saja. Lebih dari itu harus menjadi kebutuhan dan gaya hidup.

Bercermin pada ajaran Alquran dan hadis, umat Islam hanya boleh mengonsumsi makanan yang halal dan berkualitas baik,”

dia menyimpulkan.

Diakui Jumeri, masih sedikit pelaku usaha kuliner yang memahami pentingnya sertifikasi halal.

Katanya cuma 10 persen. Melalui acara Mufair, Jumeri berharap prosentase ini semakin baik dan dipahami oleh masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov DIY, Ir Srie Nurkyatsiwi, MMA mengatakan, pemerintah pusat menargetkan 1 juta sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024.

Berbagai kemudahan dan dukungan telah dilakukan oleh pemerintah dan diharapkan mendapat respon yang baik dari masyarakat, khususnya para pelaku bisnis.

Sri Nurkyatsiwi optimistis tujuan tersebut akan tercapai selama ekosistem terbentuk dengan baik.

Adanya sinergi antara pemerintah dan pelaku ekonomi dengan dukungan BPJH dalam hal ini pendamping produk halal. Yang tak kalah penting tentunya adalah dukungan semua pihak terhadap pentingnya sertifikasi Halal.

Berbagai pembangunan telah direncanakan oleh pemerintah dan sudah saatnya para pelaku ekonomi menyambutnya dengan antusias.

Salah satunya adalah kecepatan penyiapan dokumen untuk keperluan sertifikasi halal.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button