Musim pancaroba di Boyolali, awas angin kencang! - WisataHits
Jawa Tengah

Musim pancaroba di Boyolali, awas angin kencang!

Boyolali

Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Boyolali selama dua hari terakhir, yakni hujan lebat disertai angin kencang pada sore hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

“Untuk angin kencang pada musim (peralihan) ini, semua (wilayah Kabupaten Boyolali) berpotensi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Widodo Munir, kepada wartawan, Senin (10/10) di kantornya/ 2010).2022).

Munir mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Boyolali rawan hujan lebat disertai angin kencang pada masa peralihan ini. Catatan BPBD Boyolali menunjukkan adanya laporan pohon tumbang selama dua hari terakhir.

“Di beberapa tempat angin kencang, beberapa pohon tumbang. Kemarin jalan nasional ditutup di Kuwiran (Kabupaten Banyudono), lalu jalan desa di Kabupaten Sawit,” kata Widodo.

“Tapi alhamdulillah TRC (Quick Reaction Team) bersama masyarakat sekitar dan relawan langsung mengambil tindakan sehingga bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Tidak ada kematian. Ada satu (pohon tumbang) yang menimpa rumah, tapi saya belum terima laporannya,” sambungnya.

Widodo juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan selalu waspada terhadap bencana alam di masa transisi ini. Ia mengimbau pohon-pohon besar yang dekat dengan rumah dan berpotensi mudah roboh untuk ditebang sebagai pendahuluan.

BPBD Boyolali juga telah menyiapkan alat pemotong seperti gergaji untuk menebang pohon tumbang akibat angin kencang atau puting beliung. Tim Respon Cepat (TRC) BPBD Boyolali juga siap siaga 24/7.

“Mereka harus bergerak paling lambat 10 menit setelah menerima laporan,” katanya.

Widodo menambahkan, musim hujan ini juga berpotensi rawan banjir. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di selokan, selokan, atau sungai karena akan mengakibatkan tersumbatnya saluran air.

“Pemkot diminta melakukan apa yang paling penting untuk pembuangan sampah. Pisahkan sampah dan buang pada tempatnya karena banjir di Boyolali sebagian besar bukan banjir bandang dari hulu sungai tetapi banjir karena air hujan yang masuk melalui drainase atau selokan yang menyumbat sampah. Jadi kami diminta untuk membuat masyarakat sadar membuang sampah, ”katanya.

Disebutkannya, wilayah rawan banjir di Boyolali adalah Kecamatan Banyudono, Ngemplak, Juwangi, dan Wonosegoro. Dia juga mendesak sekolah dan lingkungan untuk meninjau kondisi di sekitar mereka.

“Kami juga menyiapkan alat berat yang akan standby 24 jam untuk mengantisipasi jika terjadi longsor dan dibutuhkan alat berat akan segera bergerak. Itu harus bergerak dalam waktu 10 menit setelah menerima laporan, ”tambahnya.

Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan longsor di Boyolali di Kecamatan Tamansari, Musuk, Cepogo dan Selo. Diantaranya jalur wisata Solo-Selo-Boroburur (SSB) di Kecamatan Cepogo dan Selo yang juga rawan longsor. Tanah longsor sering terjadi di titik ini
Pemblokiran akses jalan Boyolali-Magelang.

Saksikan Angin Kencang Bikin Tenda UMKM di Tasik Video Runtuh
[Gambas:Video 20detik]
(ams/aplikasi)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button