Kinerja menguat, dengan laba BSI tumbuh 42 persen di kuartal ketiga - WisataHits
Yogyakarta

Kinerja menguat, dengan laba BSI tumbuh 42 persen di kuartal ketiga

Kinerja menguat, dengan laba BSI tumbuh 42 persen di kuartal ketiga

Krjogja.com – JAKARTA – Perkembangan positif PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berlanjut pada kuartal III 2022. Hal ini tercermin dari laba bersih yang naik 42% YoY menjadi Rs 3,21 triliun.

BSI mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp245,18 triliun atau tumbuh 11,86% dibandingkan periode yang sama. Perkembangan positif ini didukung oleh kepercayaan publik dari penempatan DPK. Padahal, Tabungan Wadiah telah berkembang pesat dan menjadi salah satu produk yang paling diminati oleh masyarakat. Hal ini karena produk perbankan syariah bebas biaya pengelolaan bulanan dengan fasilitas e-banking yang mudah diakses.

Kinerja yang solid juga didukung oleh keseluruhan pendanaan yang tumbuh 22,35% menjadi Rp199,82 triliun. Kontributor pembiayaan terbesar berasal dari usaha mikro yang tumbuh 37,32%, diikuti pembiayaan kartu yang naik 35,81%, dan pembiayaan deposito yang naik 30,15%. Keberhasilan ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sangat sehat. Hal ini tercermin dari NPF Nett yang sangat terjaga, yaitu hanya 0,59%.

Mengacu pada kinerja yang baik tersebut, Hery Gunardi, Presiden Direktur BSI, mengatakan kinerja perseroan hingga September 2022 berada di jalur yang tepat dan menuju pertumbuhan yang semakin solid.

“Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi internal, serta memantau perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global sehingga kami dapat mengantisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Selain itu, kata Hery, konsistensi kinerja perusahaan untuk pertumbuhan yang sehat didorong oleh sinergi dan konsistensi dalam membangun ekosistem yang islami. Sinergi ini menjadi salah satu katalis utama bagi BSI untuk mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin cemerlang di tahun ini.

“Kami optimis ekosistem Islam akan menjadi bentuk keberlanjutan yang saling memberdayakan dan mendukung. Hal ini berdampak positif bagi perkembangan bisnis perusahaan,” jelasnya.

Ia juga berharap untuk lebih mengembangkan ekosistem, BSI membutuhkan dukungan semua pihak terkait. Sehingga kompetensi keuangan syariah dapat terus ditingkatkan secara masif dan bank syariah dapat menjadi industri unggulan dengan peningkatan pangsa pasar di masa yang akan datang.

Hery menambahkan, pencapaian kinerja yang solid ini juga didukung oleh pertumbuhan positif di seluruh komponen metrik keuangan. Akibatnya, dampak pada kualitas aset meningkat 11,53% yoy menjadi Rs 280 triliun, laba atas ekuitas (ROE) meningkat 17,44%. Dan cost of capital efficiency (COF) turun menjadi 1,56%.

Akselerasi digital

Efisiensi yang mendorong kinerja perusahaan juga didukung oleh akselerasi digital. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pengguna BSI Mobile yang mencapai 4,44 juta pengguna, meningkat 43% year-on-year. Peningkatan jumlah pengguna dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang semakin beralih ke BSI Mobile E-Channels, ATM dan Internet Banking.

“Sebanyak 97% profil nasabah BSI telah beralih menggunakan e-channel untuk perbankan. Kumulatif transaksi BSI Mobile mencapai 187,20 juta transaksi pada September 2022, membantu memberikan pendapatan berbasis biaya sebesar Rs 173 miliar,” kata Hery.

Agar performa E-channel tersebut semakin impresif, BSI juga telah menyiapkan berbagai fungsi yang akan terus dikembangkan untuk mendorong masyarakat mengaktifkan BSI Mobile. Ini termasuk pembukaan rekening online, top-up e-wallet, pendanaan multiguna online untuk ASN, layanan ZISWAF, tarik tunai, dan layanan emas.

Komitmen pada ESG

Dalam pengembangan bisnis, khususnya penjualan pembiayaan, BSI tetap berpegang pada nilai-nilai Syariah. Ini berarti menyediakan pendanaan yang sehat dan berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan kehidupan dan lingkungan.

Hal ini didorong oleh komitmen BSI untuk menerapkan prinsip-prinsip Lingkungan (Environment), Sosial (Social) dan Tata Kelola (Corporate Governance) atau ESG. Penerapan prinsip-prinsip LST konsisten dengan aspek keuangan berkelanjutan.

BSI menemukan bahwa pendanaan terkait LST terus meningkat dan akan semakin cepat di masa mendatang. Tujuannya agar perusahaan dapat menghadirkan nilai yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan. Tentu saja, nilai muncul dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi.

Pada September 2022, pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai Rp 51,03 triliun atau 25,54% dari total yang didanai. Perusahaan juga mengintensifkan penerapan keuangan berkelanjutan dengan menyalurkan dana untuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mengusung konsep 3P (People, Planet and Profit). Jumlah dana CSR yang disalurkan BSI ke berbagai sektor sosial ekonomi mencapai Rp 84,1 miliar. Salah satunya adalah dukungan dan pengembangan 19 desa binaan BSI yang tersebar di Aceh, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar.

Sedangkan di ranah spiritual, BSI membangun masjid di tempat-tempat wisata. Yang terbaru adalah Masjid Pananjakan BSI di kawasan Bromo, Jawa Timur. Dari segi masyarakat, BSI telah menyediakan lebih dari 400 program beasiswa. Sementara itu, terkait dengan amal dan lingkungan, BSI melakukan kegiatan penanaman pohon dengan lebih dari 20.000 bibit di daerah rawan banjir.

“Kami akan terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai daerah, termasuk melalui proyek kampanye hijau dan kesadaran lingkungan,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button