Museum Asi Mbojo, museum dengan koleksi benda seni dan budaya di Bima - WisataHits
wisatahits

Museum Asi Mbojo, museum dengan koleksi benda seni dan budaya di Bima

Harga tiket: Rp3.000, Jam operasional: 07.30-14.30 WITA, Alamat: Dara, tetangga. Rasanae Barat, Kab. Bima, Nusa Tenggara Barat; Kasus: Cek lokasi

Museum Asi Mbojo menyimpan nilai-nilai persatuan dalam proses pembangunannya. Bangunan sederhana ini awalnya dibangun untuk menjadi istana Kesultanan Bima. Seperti nama Asi Mbojo yang artinya Istana Bima jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Keraton sederhana ini dibangun selama dua tahun, antara tahun 1927 hingga 1929. Pasalnya, persiapan setiap komponennya murni dilakukan oleh rakyat dan mengandalkan uang pribadi milik Sultan Muhammad Salahudin. Arsiteknya berasal dari Ambon bernama Rehatta.

Ukurannya juga tidak begitu besar, hanya sekitar 30.728 meter persegi. Meski begitu, sejarah panjang kehidupan sultan dan ahli warisnya telah tercatat di sini selama berabad-abad. Kemudian, pada tahun 1989, istana tempat tinggal keluarga Sultan diubah menjadi museum.

Daya Tarik Museum Asi Mbojo

Daya tarik museum Mbojo AsiKredit Gambar: Google Maps wijaya yoga

1. Cerita panjang

Sebagian besar sumber mengklaim bahwa Museum Asi Mbojo didirikan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Salahudin pada tahun 1927. Namun, beberapa sumber mengklaim bahwa itu dibangun pada tahun 1930-an.Meskipun kepastian tanggal ini, tidak dapat disangkal bahwa ada sejarah panjang di balik berdirinya museum.

Menyatukan ketekunan dan gotong royong masyarakat Bima kala itu, terkandung nilai-nilai yang dalam. Tentu saja, fakta bahwa bekas Istana Sultan pernah dihuni oleh keluarga Sultan dan keturunannya tidak bisa dilupakan begitu saja.

Museum Asi Mbojo yang sederhana seperti saksi bisu tumbuh kembang anak-anak keluarga Sultan. Kegiatan mereka, hari-hari yang mereka habiskan, kehidupan pribadi mereka dan banyak lagi.

Seharusnya itulah yang membuatnya lebih bersejarah dan bermakna bagi wisatawan. Dari rumah keluarga kerajaan hingga berubah status menjadi museum, butuh perjalanan panjang untuk mewujudkannya.

Memang, sebelum menjadi museum seperti sekarang ini, Keraton Sultan pernah menjadi kantor dan barak militer. Banyak yang telah terjadi di gedung sederhana ini dan itu membuat nilai sejarahnya semakin tinggi.

Kemudian, pada akhirnya, nama dan fungsi yang dikenal dengan sebutan tersebut kini resmi digunakan pada tahun 2008. Anda juga diperbolehkan berkunjung ke sana sesering dan sebebas-bebasnya selama jam buka.

2. Koleksi lain-lain

Tidak ada spesialisasi pada koleksi yang sengaja disimpan di Museum Asi Mbojo. Anda dapat menemukan berbagai disiplin ilmu ketika Anda berhenti di sini dan melihat apa yang mereka miliki di layar. Dari sejarah, heraldik, seni rupa, biologi, sebenarnya tidak ada klasifikasi khusus yang ditargetkan sebagai koleksi.

Berbagai bidang pengetahuan ini memungkinkan Anda untuk menambahkan informasi secara instan dalam sekali jalan. Kelilingi dan temukan fosil atau bebatuan yang berusia ratusan tahun. Di sisi lain, Anda juga bisa menemukan keberadaan hewan liar dan tengkorak hewan yang tertata rapi.

Tak berhenti sampai di situ, museum bekas sultan ini juga menyuguhkan suasana sarat budaya. Setidaknya 62 koleksi etnografi telah terdaftar di sana hingga tahun 2020 dan harus terus ditambah.

Bahkan, terdapat pula koleksi benda-benda budaya milik bangsa ini sejak zaman prasejarah. Selain koleksi yang muncul dari peninggalan penjajah, banyak sekali yang bisa disimak di museum unik ini. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk ragu untuk mengunjunginya meskipun popularitasnya tidak begitu luas.

3. Indah sebagai rumah pribadi

Halamannya yang asri juga patut menjadi pertimbangan jika Anda ingin berkunjung ke Museum Asi Mbojo. Tempat ini didominasi oleh warna putih pada dindingnya dan sedikit kusam karena perubahan cuaca.

Namun, halamannya indah dengan taman mini yang terawat baik. Beberapa pohon palem juga tumbuh di dekat gedung museum yang indah.

Mau tidak mau, Anda akan ingin mengunjungi rumah Anda sendiri saat memasuki bangunan bekas rumah keluarga Sultan. Rumput Jepang dibiarkan tumbuh subur dan menutupi tanah di sekitar rumah. Tanaman di sana sebenarnya cukup sedikit, tetapi ditata dengan rapi agar menarik.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Museum Asi Mbojo BimaKredit gambar: Google Maps datu candra

Selamat datang ke budaya Kabupaten Bima. Ini adalah Museum Asi Mbojo yang akan menjadi bekas kediaman Sultan dan ahli warisnya selama bertahun-tahun.

Khusus di distrik Rasanae, Anda bisa menyewa mobil di pusat distrik jika Anda berasal dari luar daerah. Meskipun sebenarnya ada juga moda transportasi umum yang dapat diakses ke desa Dara di Nusa Tenggara Barat.

Anda dapat mengandalkan Maps untuk bantuan atau bertanya kepada penduduk setempat jika Anda kesulitan menemukan alamat di jalan. Tidak sulit untuk melakukannya dan Anda sudah bisa menginjakkan kaki di halaman indah museum bekas kediaman keluarga Sultan.

Harga tiket masuk museum visit

Harga Tiket Masuk Museum Asi Mbojo BimaKredit gambar: Google Maps JIKA Audina

Harga tiket masuk museum Asi Mbojo sangat terjangkau dibandingkan dari sisi edukasinya. Cukup dengan Rp 3.000, Anda sudah bisa mengelilingi seluruh museum sekaligus.

Waktu operasional yang ditentukan adalah 07:30 WITA sampai 14:30 WITA. Artinya, Anda memiliki jendela waktu yang panjang jika ingin memaksimalkan penjelajahan museum sederhana ini.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Museum Asi Mbojo

Kegiatan menarik Museum Asi MbojoKredit Gambar: Google Maps iyus blue

1. Jelajahi koleksi

Berbagai bidang keilmuan yang ditawarkan di Museum Asi Mbojo harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tidak asyik rasanya jika melewatkan ruangan-ruangan penting museum unik ini jika memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

Mulai dari miniatur tombak bersayap, lonceng perunggu, hingga senapan pada masa kolonial. Ini hanya sebagian kecil dari apa yang dapat Anda temukan jika Anda ingin menjelajahi setiap koleksi museum.

2. Piknik di Museum Asi Mbojo

Halaman yang indah juga memungkinkan pengunjung untuk piknik bersama keluarga atau teman dekat. Piknik tidak harus mewah, jadikan keramahan sebagai poin utama.

Adanya gazebo dan taman bermain membuktikan bahwa pengelola museum memfasilitasi piknik. Jadi ambil kesempatan untuk menciptakan hari yang menyenangkan di tengah hiruk pikuknya.

3. Tambahkan koleksi foto

Menambah koleksi foto pribadi dengan nuansa unik juga menjadi keharusan saat berada di Museum Asi Mbojo. Jangan fokus pada siapa Anda, tetapi pada apa yang ditawarkan museum.

Anda dapat mengabadikan koleksi sejarah, unik dan kontemporer mereka. Entah itu asli atau replika, keduanya selalu menarik untuk diabadikan lewat lensa kamera.

Maka Anda mungkin dapat membantu mempromosikannya dengan mengunggahnya ke media sosial. Cara ini secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam penyebaran informasi tentang museum unik ini.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Museum Asi Mbojo BimaKredit gambar: Google Maps JIKA Audina

Koleksi yang lengkap merupakan fasilitas yang paling penting untuk dituju saat berkunjung ke Museum Asi Mbojo. Dari budaya hingga satwa liar yang unik, Anda bisa belajar lebih banyak saat menghabiskan waktu di sana. Datang dan cicipi setiap hidangan di museum bekas kediaman Sultan ini hingga pengetahuan Anda bertambah.

Koleksi barang antik pun turut memeriahkan suasana museum yang unik ini. Keberadaan mereka cukup menggoda untuk dijadikan sebagai atraksi fotografi jika Anda mau. Peminat fotografi harus memasukkannya ke dalam daftar destinasi prioritas.

Kebutuhan dasar seperti toilet juga mudah dijangkau karena ada beberapa. Ketika Anda merasa lelah dari berkeliling museum, Anda bisa berhenti di gazebo dan beristirahat. Bahkan, ada juga taman bermain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengunjung muda.

Museum Asi Mbojo mungkin bukan bangunan bersejarah yang mewah dan memiliki koleksi ribuan. Namun, datang ke sini akan membuat Anda nyaman dengan kesederhanaan di baliknya. Apalagi, meski jumlahnya relatif kecil, potensi berbagai macam ilmu pengetahuan bisa ditemukan di sini.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button